This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
Kamis, 18 Oktober 2012
Quetzalcoatlus
Para Quetzalcoatlus dikatakan salah satu yang terbesar, jika bukan makhluk terbesar, yang pernah menjelajahi langit. Nama berasal dari referensi ke sebuah dewa Aztec, Quetzalcoatl, yang dikenal sebagai ular berbulu. Dikenal untuk hidup pada periode Kapur Akhir, yang pterosaur pterodactyloid adalah Raja dari Langit, menyebarkan sayapnya ke rentang sampai 36 meter dan berdiri hampir 32 kaki. Makhluk itu memiliki paruh yang sangat runcing, yang digunakan untuk mengumpulkan makanan, meskipun fakta bahwa mereka tidak punya gigi. Fosil yang ditemukan dan dikumpulkan di Park Big Bend di Texas pada tahun 1971. Dikatakan bahwa ketika di tanah, hewan tersebut adalah hewan berkaki empat, dan bahwa hal itu memiliki kekuatan begitu banyak sehingga bisa langsung masuk ke penerbangan.
Opabinia
Opabinia adalah salah satu fosil paling langka ditemukan di dunia saat ini. Ada spesimen kualitas yang kurang dari dua puluh makhluk itu, dan para arkeolog berharap menemukan lebih banyak dalam waktu. Fosil-fosil yang diketahui sebagian besar ditemukan di Burgess Shale di British Columbia. Opabinia bukanlah apa yang Anda harapkan ketika Anda berpikir tentang usia prasejarah. Spesies ini, yang dikenal untuk hidup di dasar laut, memiliki tubuh yang lembut yang sekitar tujuh sentimeter panjang. Mereka memiliki kepala dengan lima mata dan mulut di bawahnya yang mundur. Mulut mundur dikatakan bertepatan dengan fakta bahwa makhluk itu memiliki moncong pendek, yang lebih dari mungkin digunakan untuk melewati makanan ke mulut, seperti menunjukkan panjangnya. Makhluk itu juga memiliki tubuh tersegmentasi yang selesai off dengan ekor berbentuk kipas.
Deinotherium
Pada kali yang dikenal sebagai 'gajah bergading cangkul besar', Deinotherium adalah makhluk yang hidup pada era Miosen Tengah dan meninggal beberapa saat selama era Pleistosen Awal. Ini juga dikenal sebagai hewan darat terbesar ketiga untuk memiliki pernah ada, berdiri sekitar 15 meter dan berat lebih dari 15,4 ton. Makhluk itu terlihat jauh seperti sekarang-hari gajah, satu-satunya perbedaan yang nyata adalah bahwa mereka memiliki batang pendek dan gading yang melekat pada rahang bawah, rahang atas bukan seperti gajah hari ini. Deinotherium fosil telah ditemukan di seluruh, terutama di Eropa, Asia, dan Afrika. Setelah fosil ini ditemukan, banyak yang percaya bahwa gigi besar dan gading adalah katalis untuk kepercayaan Yunani kuno makhluk raksasa.
Elasmosaur
Elasmosaur tinggal selama periode Late Cretaceous. Itu mungkin sekitar 46 meter panjangnya dan beratnya lebih dari 2,2 ton. Setengah dari panjang tubuhnya adalah leher, yang telah lebih dari 70 tulang, yang lebih daripada hewan yang dikenal saat ini. Namun, leher yang panjang sangat penting karena merupakan satu-satunya bagian tubuhnya yang dapat diangkat keluar dari air. Dengan tubuh besar, Anda akan berpikir bahwa makhluk itu memiliki sirip besar, tetapi menurut fosil yang ditemukan di Kansas oleh Dr Teofilus Turner, itu memiliki empat yang tidak ukuran besar. Tubuhnya didampingi kepala kecil bahwa diadakan gigi sangat tajam.
Archaeopteryx
Archaeopteryx, kadang-kadang dikenal sebagai burung pertama, adalah apa yang para ilmuwan percaya adalah burung paling primitif yang pernah ada. Makhluk hidup pada Periode Jurassic akhir di wilayah selatan Jerman masa kini, pada saat Eropa sedang apa-apa selain kepulauan pulau. Dikatakan bahwa hewan prasejarah hanya ukuran murai umum kita semua tahu hari ini, yaitu sekitar 1,6 meter panjangnya. Namun, sementara Archaeopteryx adalah mungil, penuh bulu, dan tampak tidak berbahaya, makhluk itu benar-benar memiliki sayap yang sangat luas dan gigi tajam pisau cukur. Hal ini juga memiliki cakar terletak di jari dan jari kedua. Cakar kaki yang hiper-extensible menjadi sesuatu yang disebut sebagai 'membunuh cakar'.
Dunkleosteus
Dunkleosteus adalah ikan prasejarah yang bisa memberikan mimpi buruk. Ini dikatakan salah satu placoderma arthrodire terbesar, ikan lapis baja dan berahang, untuk yang pernah merumput perairan Bumi. Saat itu sekitar 33 kaki panjang dan beratnya hampir 4 ton. Makhluk itu dianggap hypercarnivorous serta predator puncak. Ini berarti bahwa mangsa Dunkleosteus wasn'ta untuk semua jenis lain dari hewan, dan terutama dikonsumsi daging diet. Meskipun pemakan daging, makhluk itu tidak memiliki gigi, bukan mulutnya yang diadakan dua sepasang pelat gnathal, yang membentuk paruh seperti struktur. Menggunakan piring, dikatakan bahwa Dunkleosteus memiliki gigitan mirip dengan salah satu buaya, atau bahkan T-Rex, mampu menempatkan £ 8.000 per inci persegi tekanan pada korban. Untungnya makhluk ini meninggal selama periode Devon Akhir, atau berenang di laut akan sedikit menakutkan.
Giant Stingray
XGiant Stingray adalah hewan prasejarah air yang masih hidup sampai saat ini, ikan pari-pari ini adalah salah satu-satunya ikan pari air tawar yang terbesar dan paling berbahaya yang pernah ada di dunia.
Walaupun begitu, ikan ini mudah dilatih seperti anjing laut dan lumba-lumba
Livyatan melvillei
ngat saya menyebutkan “hypercarnivorous” ikan paus? Nah ini dia. Bayangkan sebuah silang antara paus orca dan sperma. Livyatan melvillei adalah ikan paus yang memakan paus lain. Ini memiliki gigi terbesar dari setiap binatang yang pernah menggunakan gigi mereka untuk makan (gading gajah yang lebih besar, tapi mereka hanya melihat mengesankan dan membantu mereka hal-hal menghancurkan, mereka tidak makan dengan mereka) topping keluar pada 1,18 meter. Mereka tinggal di lautan yang sama dan makan makanan yang sama seperti Megalodon, jadi paus ini benar-benar harus bersaing dengan predator hiu terbesar yang pernah.
Belum lagi kepala mereka adalah 10 kaki panjang dan menampilkan peralatan echo-lokasi yang sama seperti paus bergigi yang modern, membuat mereka jauh lebih efektif di air keruh. Dalam kasus itu tidak jelas, binatang ini dinamai setelah raksasa, sebuah rakasa laut raksasa dari Alkitab, dan Herman Melville, Moby Dick yang menulis. Jika paus putih besar telah salah satu dari ini, itu akan memakan Pequot dan semua kapal sebagai camilan.
Helicoprion
Helicoprion merupakan jenis dari hiu yang hidup sekitar 300 tahun yang lalu. Berbeda dengan hiu modern, hiu ini memiliki gigi berbentuk lingkaran yang mengingatkan pada gergaji bulat.
Tidak ada lokasi yang pasti dari “gigi-bulat” itu, mengingat bahwa “gigi-bulat” tersebut merupakan satu-satunya fosil yang dikenali. Berdasarkan rekonstruksi dari para ahli, sampai saat ini disimpulkan bahwa “gigi-bulat” tersebut terletak di bagian depan rahang bawah, yang berfungsi untuk menggali.
Salah satu hipotesis menyebutkan bahwa gigi tersebut berfungsi untuk menjebol cangkang dari kerang yang merupakan salah satu makanannya. Selain itu, ada pula hipotesis yang menyebutkan bahwa hiu ini sering berenang ke arah kumpulan ikan, dan menjebak mereka di rahang-rahangnya yang tajam.
Kronosaurus
Kronosaurus mempunyai leher yang pendek, seekor reptile laut pemakan daging sepanjang 30 kaki (9 meter). Ia mempunyai 4 sirip, dua di depan dan dua di dekat ekornya yang pendek. Kepalanya besar dengan rahang yang sangat kuat. Kepalanya bisa mencapai 9 kaki ( 2,7 meter), ini sekitar sepertiga panjang badannya. Beratnya dapat mencapai sekitar 20 ton. Giginya terdapat disekeliling rahangnya yang dapat memotong kulit dan cephalopods.
Kronosaurus hidup di laut lepas sekitar Australia selama periode Cretaceous awal. Kronosaurus sebenarnya bukanlah dinosaurus, tetapi merupakan suatu plesiosaurus, tipe lain dari reptil. Plesiosaurus mungkin merupakan suatu perkembangan dari Nothosaurus atau Pistosaurus, pertengahan Triassic reptil.
Kronosaurus meletakkan telurnya di sarang yang ia gali di pasir, sebagaimana penyu laut saat ini.
Dunkleosteus
Tidak seperti hiu, yang telah bertahan selama lebih dari 400 juta tahun, Dunkleosteus memiliki jangka pendek dari 50 juta tahun. Mereka dapat mencapai ukuran tubuh hingga panjang 30 kaki dan beratnya lebih dari 4 ton.
Karena tubuhnya yang secara alami terbentuk seperti lapisan baja, hewan ini dapat dikategorikan sebagai hewan yang bergerak relatif lambat. Hewan ini dianggap hanya berdiam di bagian dasar dari lautan.
Selain gigi, bagian rahang depan dari hewan ini berbentuk seperti paruh yang sangat tajam. Hewan ini merupakan hewan yang memiliki gigitan paling kuat selain Pliocene shark Megalodon.
.Mosasaurus
Mosasaurus adalah genus mosasaur, kadal air karnivora, kadang-kadang menyerupai buaya bersirip. Mosasaurus memiliki rahang besar memanjang. Genus ini hidup pada era Maastrichtian dalam periode Cretaceous (era Mesozoik ), sekitar 70-65 juta tahun yang lalu. Namanya berartu “kadal Meuse”, karena binatang ini ditemui didekat sungai Meuse (Latin Mosa + Yunani sauros kadal). Capelliniosuchus yang sempat dianggap sebagai buaya metriorhynchid, sebenarnya adalah sinonim kecil dari Mosasaurus. Mosasaurus pertama yang pernah ditemukan, Mosasaurus hoffmannii, ditemukan di tambang didekat Maastricht, Belanda tahun 1770-an. Seperti saudaranya, Tylosaurus dan Hainosaurus, Mosasaurus mencapai panjang sekitar 15 meter.
Jaekelopterus rhenaniae
Jaekelopterus Rhenaniae termasuk dalam spesies sea scorpion (kalajengking laut).Estimasi panjang total dari hewan ini adalh 2,5 meter. Ini membuat hewan ini menjadi salah satu dari dua anthropoda terbesar yang pernah ditemukan. Meskipun hewan ini termasuk “kalajengking laut”, akan tetapi para ahli beranggapan bahwa hewan ini hidup di perairan tawar, seperti danau dan sungai.
Basilosaurus
Basilosaurus (“Kadal Raja”) adalah genus cetacean yang hidup dari 40 hingga 34 juta tahun silam di akhir Eosen.[1] Sisa sisa fosilnya telah ditemukan di Amerika Serikat (Louisiana), dan waktu itu sempat dipercaya sebagai semacam reptil laut raksasa. Walaupun penelitian lebih lanjut telah membantahkan hal ini.[2] Fosil dari sekurangnya dua spesies lain dari takson ini telah ditemukan di Mesir dan Pakistan. Basilosaurus dapat tumbuh hingga sepanjang 18 meter (60 kaki), dan dipercaya sebagai hewan terbesar di masa saat mereka hidup.[3] Sirip belakang mereka yang kecil telah menarik perhatian bagi para paleontologis.
Liopleurodon
Liopleurodonadalah genus reptil laut karnivora yang masuk kedalam klad Pliosauroidea. Dua spesies Liopleurodon hidup di masa Callovian pada periode Jura Pertengahan (c. 160 hingga 155 mya), sementara spesies ketiga, L. rossicus, hidup pada masa Jura Akhir.
Nama genus Liopleurodon diperkenalkan oleh H.E Sauvage pada tahun 1873 atas dasar tiga gigi berukuran 70 milimeter.
Megalodon
Megalodon adalah spesies ikan hiu purba raksasa yang hidup sekitar 20 hingga 1,2 juta tahun lalu. Hiu ini berukuran lebih besar dari sebuah kapal pesiar. Namanya sendiri berarti “gigi yang besar”. Hewan ini termasuk jenis hiu perairan dalam yang jarang naik ke permukaan kecuali untuk mencari mangsa.
Isu yang tersebar, meski hiu ini belum pernah ditemukan dalam keadaan hidup, banyak di antara kalangan ilmuwan berpendapat bahwa hiu ini masih hidup, dan termasuk fosil hidup. Keturunan dekat hiu ini adalah hiu
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia adalah kampus modern, komprehensif, terbuka, multi budaya, dan humanis yang mencakup disiplin ilmu yang luas. UI saat ini secara simultan selalu berusaha menjadi salah satu universitas riset atau institusi akademik terkemuka di dunia. Sebagai universitas riset, upaya-upaya pencapaian tertinggi dalam hal penemuan, pengembangan dan difusi pengetahuan secara regional dan global selalu dilakukan. Sementara itu, UI juga memperdalam komitmen dalam upayanya di bidang pengembangan akademik dan aktifitas penelitian melalui sejumlah disiplin ilmu yang ada dilingkupnya.
UI berdiri pada tahun 1849 dan merupakan representasi institusi pendidikan dengan sejarah paling tua di Asia. Telah menghasilkan lebih dari 400.000 alumni, UI secara kontinyu melanjutkan peran pentingnya di level nasional dan dunia. Bagaimanapun UI tidak bisa melepaskan diri dari misi terkininya menjadi institusi pendidikan berkualitas tinggi, riset standar dunia dan menjaga standar gengsi di sejumlah jurnal internasional nomor satu.
Danau Kenanga Universitas Indonesia
Dengan predikat sebagai kampus terbaik negeri ini, UI secara aktif mengembangkan kerja sama global dengan banyak perguruan tinggi ternama dunia. Beberapa universitas terkemuka yang saat ini tercatat memiliki perjanjian dengan UI diantaranya adalah: Washington University, Tokyo University, Melbourne University, Sydney University, Leiden University, Erasmus University, Kyoto University, Peking University, Tsinghua University, Australian National University, and National University of Singapore. Selain itu, UI saat ini juga memperkuat kerjasamanya dengan beberapa asosiasi pendidikan dan riset diantaranya: APRU (Association of Pacific Rim Universities) dengan peran sebagai Board of Director, AUN (ASEAN University Network), and ASAIHL (Association of South East Asia Institution of Higher Learning).
Secara geografis, posisi kampus UI berada di dua area berjauhan, kampus Salemba dan kampus Depok. Mayoritas fakultas berada di Depok dengan luas lahan mencapai 320 hektar dengan atmosfer green campus karena hanya 25% lahan digunakan sebagai sarana akademik, riset dan kemahasiswaan. 75% wilayah UI bisa dikatakan adalah area hijau berwujud hutan kota dimana di dalamnya terdapat 8 danau alam. Sebuah area yang menjanjikan nuansa akademik bertradisi yang tenang dan asri.
Fakultas Teknik UNSRI
SEJARAH
Salah satu syarat pokok yang harus dipenuhi untuk dapat berdirinya universitas negri adalah adanya satu fakultas eksakta, untuk itu pada bulan november 1959 pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Syakhyakirti bekerjasama dengan pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) membentuk suatu panitia yang diketuai oleh Ir. Indratjaja untuk merintis berdirinya fakultas teknik. Sesuai pengarahan Biro Koordinasi Perguruan Tinggi (BPPT) Kemnetrian PPK, maka pada tanggal 9 Februari 1960 dibentuklah Panitia Persiapan Fakultas Teknik yang diketuai oleh Prof. Mr. Dr. Hazairin, dan Panitia Teknis Fakultas Teknik yang diketuai oleh Ir. Indratjaja.
Setelah melalui berbagai upaya, berhasilah didirikan Fakultas Teknik pada tanggal 1 Oktober 1960 yang peresmiannya dilakukan pada suatu upacara yang sangat sederhana yang hanya dihadiri oleh tiga orang, yaitu R.A. Rani (Sekretaris Panitia Persiapan), Ir. Moeljadi Priambodo dan Ir. Sento Alibasya (anggota Panitia Teknis) sekaligus memberikan kuliah umum pertama dengan judul "Mekanika Teknik".
Dengan telah hadirnya Fakultas Teknik, maka lengkaplah persyaratan fakultas untuk dapat berdirinya Universitas Negeri Sriwijaya. Pada saat berdirinya baru ada dua bagian yaitu Teknik Sipil dan Teknik Tambang. Pada tahun ajaran 1964/1965, dengan surat keputusan Rektor Unsri dibuka lagi jurusan Teknik Kimia. Pada tahun ajaran 1977/1978 atas permintaan masyarakat di Sumatera Selatan dan Kalangan industri di kawasan Palembang, dibuka lagi jurusan Teknik Elektro dan Teknik Mesin. Dengan demikian sejak itu Fakultas Teknik Unsri mempunyai lima jurusan yang masih tetap bertahan jumlahnya hingga kini.
Mulai tahun 1992/1993 menerima mahasiswa alih program secara reguler untuk semua jurusan. Pada tahun 1994/1995 menerima mahasiswa program ekstensi yang berasal dari jalur DIII/ Politeknik/ Akademi Teknik. Pada tahun 1996/1997, penerimaan program ekstensi diperluas dari lulusan SLTA. Pembukaan program ekstensi tersebut berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor 409/DIKTI/Kep/1996 tgl Agustus 1996. Pada tahun akademik 2001/2002 telah juga dibuka program studi strata I Arsitektur.
Program Pasca Sarjana Unsri mulai tahun akademik 2001.2002, Program Pasca Sarjana Unsri membuka Program Studi Teknik Kimia dalam bidang ilmu Teknologi Energi. Pada tahun akademik 2001/2002, Program Pasca sarjana Unsri membuka pula Program Studi Teknik Sipil, dalam bidang Ilmu Menajemen Sumberdaya Air. Pada tahun akademik yang sama itu pula Program Studi Teknik Kimia mengembangkan diri dengan membuka bidang ilmu Teknologi Lingkungan.
Pimpinan
Dekan : Dr. Ir. H.M. Taufik Toha D.E.A.
Pb. Dekan I : Dr. Hj. Tuty Emilia Agustina, ST., MT.
Pb. Dekan II : Dr. Amrifan Saladin Mohruni, Dipl-Ing.Ir
Pb. Dekan III: Ir. H. Hairul Alwani. HA, MT
SEJARAH
Salah satu syarat pokok yang harus dipenuhi untuk dapat berdirinya universitas negri adalah adanya satu fakultas eksakta, untuk itu pada bulan november 1959 pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Syakhyakirti bekerjasama dengan pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) membentuk suatu panitia yang diketuai oleh Ir. Indratjaja untuk merintis berdirinya fakultas teknik. Sesuai pengarahan Biro Koordinasi Perguruan Tinggi (BPPT) Kemnetrian PPK, maka pada tanggal 9 Februari 1960 dibentuklah Panitia Persiapan Fakultas Teknik yang diketuai oleh Prof. Mr. Dr. Hazairin, dan Panitia Teknis Fakultas Teknik yang diketuai oleh Ir. Indratjaja.
Setelah melalui berbagai upaya, berhasilah didirikan Fakultas Teknik pada tanggal 1 Oktober 1960 yang peresmiannya dilakukan pada suatu upacara yang sangat sederhana yang hanya dihadiri oleh tiga orang, yaitu R.A. Rani (Sekretaris Panitia Persiapan), Ir. Moeljadi Priambodo dan Ir. Sento Alibasya (anggota Panitia Teknis) sekaligus memberikan kuliah umum pertama dengan judul "Mekanika Teknik".
Dengan telah hadirnya Fakultas Teknik, maka lengkaplah persyaratan fakultas untuk dapat berdirinya Universitas Negeri Sriwijaya. Pada saat berdirinya baru ada dua bagian yaitu Teknik Sipil dan Teknik Tambang. Pada tahun ajaran 1964/1965, dengan surat keputusan Rektor Unsri dibuka lagi jurusan Teknik Kimia. Pada tahun ajaran 1977/1978 atas permintaan masyarakat di Sumatera Selatan dan Kalangan industri di kawasan Palembang, dibuka lagi jurusan Teknik Elektro dan Teknik Mesin. Dengan demikian sejak itu Fakultas Teknik Unsri mempunyai lima jurusan yang masih tetap bertahan jumlahnya hingga kini.
Mulai tahun 1992/1993 menerima mahasiswa alih program secara reguler untuk semua jurusan. Pada tahun 1994/1995 menerima mahasiswa program ekstensi yang berasal dari jalur DIII/ Politeknik/ Akademi Teknik. Pada tahun 1996/1997, penerimaan program ekstensi diperluas dari lulusan SLTA. Pembukaan program ekstensi tersebut berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor 409/DIKTI/Kep/1996 tgl Agustus 1996. Pada tahun akademik 2001/2002 telah juga dibuka program studi strata I Arsitektur.
Program Pasca Sarjana Unsri mulai tahun akademik 2001.2002, Program Pasca Sarjana Unsri membuka Program Studi Teknik Kimia dalam bidang ilmu Teknologi Energi. Pada tahun akademik 2001/2002, Program Pasca sarjana Unsri membuka pula Program Studi Teknik Sipil, dalam bidang Ilmu Menajemen Sumberdaya Air. Pada tahun akademik yang sama itu pula Program Studi Teknik Kimia mengembangkan diri dengan membuka bidang ilmu Teknologi Lingkungan.
Program Pendidikan
Program Studi Teknik Sipil (http://sipil.ft.unsri.ac.id)
Program Studi Teknik Pertambangan (http://pertambangan.ft.unsri.ac.id)
Program Studi Teknik Mesin (http://mesin.ft.unsri.ac.id)
Program Studi Teknik Kimia (http://kimia.ft.unsri.ac.id)
Program Studi Teknik Elektro (http://elektro.ft.unsri.ac.id)
Program Studi Teknik Arsitektur (http://arsitektur.ft.unsri.ac.id)
Fakultas Kedokteran UNSRI
Sejarah
Pada bulan Agustus 1960, atas saran Gubernur Achmad Bastari dan Panglima Kodam IV/Sriwijaya Kol. Harun Sohal, dibentuklah suatu Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Kedokteran oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Palembang dengan susunan Ketua dr. Adnan WD, Wakil Ketua Kol. dr. Noesmir, Sekretaris I dr. Goepito Hardjowijono, Sekretaris II Kol. dr. J. Roesad, dengan beberapa anggota, antara lain, dr. M. Ali (Lie Kiat Teng), dr. Setiardjo, dr. A. Hakim dan dr. M. Hoesin. Pada tanggal 15 September 1960, Panitia berhasil menggariskan rencana dan pedoman kerja untuk mendirikan Fakultas Kedokteran. Dalam proses persiapan ini, panitia antara lain berkonsultasi dengan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. dr. Soekarjo. Hasil rapat kerja panitia ini kemudian diserahkan kepada Rektor Unsri drg.M.Isa pada tanggal 26 April 1961.
Pada tanggal 4 September 1961, Rektor Unsri, dengan persetujuan Panglima Kodam IV/Sriwijaya menunjuk Kol. dr. J. Roesad menjadi formateur merangkap Ketua Panitia Pendirian Fakultas Kedokteran Unsri dengan SK No. Kpts 777-3/9/1961. Pada tanggal 2 Januari 1962 Panitia mengadakan pembicaraan dengan ketua Presidium UI Prof. Dr. Soedjono D Poesponogoro dan menghasilkan kesediaan UI untuk membantu tenaga pengajar. Pada tanggal 24 Juli 1962, sementara menunggu keputusan Menteri PTIP, dikeluarkanlah Keputusan Presiden Unsri No. 292/K.I mengenai dibukanya Fakultas Kedokteran terhitung mulai tanggal 1 Agustus 1962. Pengakuan resmi oleh Pemerintah terbit dalam bentuk SK Menteri PTIP No. 668/A/III/1962 tanggal 4 September 1962. Sementara menunggu kedatangan dr. A.I. Muthalib yang akan menjabat Dekan, Dekan FK Unsri dijabat oleh Presiden Unsri drg. M.Isa, sementara Pembantu Dekan bidang akademis dijabat oleh Kol. dr. J. Roesad. Upacara resmi berdirinya FK Unsri dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 1962, yang selanjutnya dipandang sebagai " Hari jadi" FK Unsri, bertempat di Aula Rumah sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin Palembang oleh Brigjen Dr. Soemantri, kuasa Menteri I Departemen PTIP sekaligus menandatangani Piagam Pendirian FK Unsri.
Perkembangan berikutnya adalah diakuinya FK Unsri sebagai penyelenggara pendidikan dokter spesialis, terbit dalam bentuk SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0271/U/1980 tanggal 4 Desember 1980 untuk Program Studi Ilmu Kesehatan Anak dan Program Studi Ilmu Bedah. Pada tahun 1982 diakui pula Program Studi Ilmu Penyakit Mata. Tahun 1986 Program Studi Ilmu Penyakit Dalam, dan pada tahun 1987 Program Studi Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Pada tahun 2002 telah dibuka Program Studi Ilmu Penyakit Syaraf dan Program Studi Ilmu Patologi Anatomi.
Pimpinan
Dekan : Prof. dr. Zarkasih Anwar, SP.A (K)
Pb. Dekan I : dr. Erial Bahar, M.Sc.
Pb. Dekan II : Prof. dr. Hermansyah, SpPD, KR
Pb. Dekan III: Drs.Kusumo Hariyadi, M.S.Apt.
Penyelenggaraan Pendidikan
Pengembangan dan pembinaan pendidikan dokter di FK Unsri berorientasi kepada ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran serta masyarakat
Orientasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
ini berarti FK Unsri selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedoketeran. Melalui kurikulum pendidikannya, khususnya isi pendidikan dan berbagai bentuk pengalaman belajar yang diperlukan, peserta didik di arahkan untuk dapat mengikuti dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran serta perkembangannya
Orientasi masyarakat
Ini berarti bahwa pendidikan kedoketaran di FK unsri mengacu kepada tuntutan perekmbangan dan kebutuhan masyarakat serta pembangunan di masa datang
Pendidikan dokter dibagi atas 2 tahap yang dilaksanakan secara terintegarsi
Tahap Program Akademik
Tahap Program Akademik diselenggarakan dalam 8 semester dengan masa studi maksimum 14 semester. Setelah selesai menempuh dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, mahasiswa berhak mendapat gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) dan berhak melanjutkan pendidikan ke tahap program Keprofesian.
Tahap Program Keprofesian
Diselenggarakan dalam empat semester (semester IX sampai dengan XII). dalam tahap ini mahasiswa menjalani kepaniteraan Klinik (KK), di 15 Bagian/Departemen yang merupakan suatu proses belajar yang berkesinambungan, karena itu satu semester ini setara dengan 26 minggu kalender. Setelah selesai menempuh dan memenuhi persyaratan yang ditentukan mahasiswa berhak mendapat sebutan dokter.
Program Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dokter - S1
Program Studi Ilmu Keperawatan - S1
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat - S1
Program Studi Kedokteran Gigi - S1
Program Studi Teknik Gigi - D3
Program Studi Ilmu Kesehatan Anak - Spesialis
Program Studi Ilmu Bedah - Spesialis
Program Studi Ilmu Penyakit Mata - Spesialis
Program Studi Ilmu Penyakit Dalam - Spesialis
Program Studi Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan- Spesialis
Program Studi Ilmu Patologi Anatomi - Spesialis
Program Studi Ilmu Penyakit Syaraf - Spesialis
Sejarah FK UGM
Sejarah berdirinya Fakultas Kedokteran UGM tidak bisa dilepaskan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Sebagai fakultas tertua di Indonesia, tonggak berdirinya Fakultas Kedokteran UGM melalui proses yang sangat panjang. Pada jaman penjajahan Belanda terdapat dua sekolah kedokteran yaitu Geneeskundige Hoge School (GHS) di Jakarta dan Netherlands Indische Arsten School (NIAS) di Surabaya. Selanjutnya pada masa pendudukan Jepang (1943-1945) terjadi banyak perubahan. GHS berubah nama menjadi Djakarta Ika Daigaku, sedangkan NIAS ditutup dan kebanyakan mahasiswanya pindah ke Djakarta Ika Daigaku.
Sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, Djakarta Ika Daigaku diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia dan berubah nama menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran di Jakarta di bawah Kementrian Kesehatan. Karena situasi keamanan di Jakarta yang genting karena terjadi perlawanan di mana-mana, maka Kementrian meutuskan untuk memindahkan Perguruan Tinggi Kedokteran Jakarta ke daerah pedalaman Jawa Tengah yaitu Yogyakarta yang saat itu sebagai kota penting Republik Indonesia. sayangnya, Yogyakarta tidak memiliki fasilitas yang cukup untuk pendirian Perguruan Tinggi Kedokteran, maka pendirian dipindahkan ke Klaten, kota kecil antara Yogyakarta dan Surakarta. Bagian preklinik Perguruan Tinggi Kedokteran dipusatkan di Klaten dan bagian klinik di Surakarta. Pada saat itulah, tonggak sejarah pendirian Fakultas Kedokteran dimulai yaitu 5 Maret 1946.
Dekan pertama kali setelah pendirian Perguruan Tinggi Kedokteran (PTK) adalah Prof. Dr. Sardjito, dibantu oleh dr. Soetarman, Drs. Radiopoetro dan dr. Soemoesmo. Beberapa dosen antara lain adalah Drs. Sardjono, Prof. Ir. H. Johanes, Prof. Abdulrahman Saleh dan dr. Moh. Sale. Mahasiswa yang tercatat sebagai mahasiswa tahun pertama adalah Soeprono, Soewasono, Parmono Ahmad, Nasir Alwi (pernah menjadi rektor Universias Gadjah Mada), Soedibjo Prodjopoerwoko, Roekmini, Ismangoen, Soepardjo, dan Poestika. Kegiatan Perkuliahan dan laboratorium dilakukan dilakukan di Rumah sakit Tegalyoso Klaten (kini bernama RS dr. Soeradji Tirtonegoro). Sebelum PTK Yogyakarta berdiri, di Yogyakarta sudah ada Sekolah Tinggi Teknik dan Sekolah Hukum milik Yayasan Perguruan Tinggi Gadjah Mada.
Timbul gagasan di antara para kementrian untuk menggabungkan Perguruan perguruan tinggi dan Sekolah sekolah tinggi menjadi satu Universitas dibawah Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan. Gagasan tersebut terlaksana dengan dibukanya Universitas Negeri Gadjah Mada (UNGM) oleh Kementrian PP&K pada tanggal 19 Desember 1949 (sekarang ditetapkan sebagai hari jadi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta).
Sementara itu, Perguruan Tinggi Kedokteran, Perguruan Tinggi Kedokteran Gigi dan Perguruan Tinggi Farmasi masih dikelola Kementrian Kesehatan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI no 37 tentang berdirinya UNGM yang ditandatangani oleh Mr. Assat sebagai presiden RI sementara; Ki Mangoen Sarkoro sebagai Menteri PP&K, maka gabungan PTK, PTGK, PTF, dan RS Kedokteran oleh Kementrian Kesehatan diserahkan kepada Kementrian PP&K. Istilah Perguruan Tinggi diubah menjadi Fakultit yaitu Fakultit Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Farmasi.
Berkat bantuan wakil presiden RI. Drs. Moh. Hatta, Menteri Pengajaran dan Kebudayaan, Ki Mangoen Sarkoro; Menteri Kesehatan Dr. Soerono dan Prof. Soetopo; Menteri Keuangan Lukman Hakim; Menteri Perhubungan dan Pekerjaan Umum Ir. Laoh dan Ir. Sitompul dan Menteri Kemakmuran dan Pertanian I.J. Kamiso dan Sadjarwo, SH serta sekretaris jenderal Mr. Hadi, Ir. Putuhena dan Ir. Goenoeng, PTK Yogyakarta akhirnya diresmikan pada tanggal 1 November 1949 sebagai PTK RI terlengkap pertama kali. Upacara pembukaan tersebut dihadiri oleh Presiden RI Ir. Soekarno.
Akhirnya tahun 1982, gedung Fakultas Kedokteran yang tersebar di seluruh kota Yogyakarta berhasil dipindahkan ke kampus UGM di Sekip. Untuk mendukung kelancaran Pendidikan Kedokteran, Kementrian Kesehatan RI membangun rumah sakit sebagai fasilitas pendidikan di kampus UGM yaitu RSUP. Dr. Sardjit
Informasi Umum dan Sejarah
nstitut Teknologi Bandung (ITB), didirikan pada tanggal 2 Maret 1959. Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia. Walaupun masing-masing institusi pendidikan tinggi yang mengawali ITB memiliki karakteristik dan misi masing-masing, semuanya memberikan pengaruh dalam perkembangan yang menuju pada pendirian ITB.
Sejarah ITB bermula seja awal abad kedua puluh, atas prakarsa masyarakat penguasa waktu itu. Gagasan mula pendirianya terutama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. De Techniche Hoogeschool te Bandung berdiri tanggal 3 Juli 1920 dengan satu fakultas de Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu jurusan de afdeeling der Weg en Waterbouw.
Didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan Proklamasi Kemerdekaan serta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Maret 1959 . Berbeda dengan harkat pendirian lima perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang maju dan bermartabat.
Kurun dasawarsa pertama tahun 1960-an ITB mulai membina dan melengkapi dirinya dengan kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran, serta melengkapkan jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.
Kurun dasawarsa kedua tahun 1970-an ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul menjelang periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang juga berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonomi. Tingkat keakademian makin meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri makin berkurang. Sarana internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.
Kurun dasawarsa ketiga tahun 1980-an ditandai dengan kepranataan dan proses belajar mengajar yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik kampus yang makin dilengkapi. Jumlah lulusan sarjana makin meningkat dan program pasca sarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh makin membaiknya kondisi sosio-politik dan ekonomi negara.
Kurun dasawarsa keempat tahun 1990-an perguruan tinggi teknik yang semula hanya mempunyai satu jurusan pendidikan itu, kini memiliki dua puluh enam Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi, tiga puluh empat Program Studi S2/Magister dan tiga Bidang Studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis dan ilmu-ilmu kemanusiaan.
Senin, 15 Oktober 2012
Matriks Balikan (Invers)
JIka A dan B matriks bujur sangkar sedemikian rupa sehingga A B = B A = I , maka B disebut balikan atau invers dari A dan dapat dituliskan ( B sama dengan invers A ). Matriks B juga mempunyai invers yaitu A maka dapat dituliskan . Jika tidak ditemukan matriks B, maka A dikatakan matriks tunggal (singular). Jika matriks B dan C adalah invers dari A maka B = C.
Matriks A = dapat di-invers apabila ad - bc ≠ 0
Dengan Rumus =
Apabila A dan B adalah matriks seordo dan memiliki balikan maka AB dapat di-invers dan
Contoh 1:
Matriks
A = dan B =
AB = = = I (matriks identitas)
BA = = = I (matriks identitas)
Maka dapat dituliskan bahwa (B Merupakan invers dari A)
Contoh 2:
Matriks
A = dan B =
AB = =
BA = =
Karena AB ≠ BA ≠ I maka matriks A dan matriks B disebut matriks tunggal.
Contoh 3:
Matriks
A =
Tentukan Nilai dari A-1
Jawab:
Contoh 4:
Matriks
A = , B = , AB =
Dengan menggunakan rumus, maka didapatkan
, ,
Maka
=
Ini membuktikan bahwa
[sunting]Transpose Matriks
Yang dimaksud dengan Transpose dari suatu matriks adalah mengubah komponen-komponen dalam matriks, dari yang baris menjadi kolom, dan yang kolom di ubah menjadi baris.
Contoh:
Matriks
A = ditranspose menjadi AT =
Matriks
B = ditranspose menjadi BT =
Rumus-rumus operasi Transpose sebagai berikut:
1.
2. dan
3. dimana k adalah skalar
4.
[sunting]Matriks Diagonal, Segitiga, dan Matriks Simetris
[sunting]Matriks Diagonal
Sebuah matriks bujursangkar yang unsur-unsurnya berada di garis diagonal utama dari matriks bukan nol dan unsur lainnya adalah nol disebut dengan matriks diagonal. Contoh :
secara umum matriks n x n bisa ditulis sebagai
Matriks diagonal dapat dibalik dengan menggunakan rumus berikut :
=
jika D adalah matriks diagonal dan k adalah angka yang positif maka
=
Contoh :
A=
maka
=
[sunting]Matriks Segitiga
Matriks segitiga adalah matriks persegi yang di bawah atau di atas garis diagonal utama nol. Matriks segitiga bawah adalah matriks persegi yang di bawah garis diagonal utama nol. Matriks segitiga atas adalah matriks persegi yang di atas garis diagonal utama nol.
Matriks segitiga
Matriks segitiga bawah
Teorema
Transpos pada matriks segitiga bawah adalah matriks segitiga atas, dan transpose pada matriks segitiga atas adalah segitiga bawah.
Produk pada matriks segitiga bawah adalah matriks segitiga bawah, dan produk pada matriks segitiga atas adalah matriks segitiga atas.
Matriks segitiga bisa di-inverse jika hanya jika diagonalnya tidak ada yang nol.
Inverse pada matriks segitiga bawah adalah matriks segitiga bawah, dan inverse pada matriks segitiga atas adalah matriks segitiga atas.
Contoh :
Matriks segitiga yang bisa di invers
A =
Inversnya adalah
=
Matriks yang tidak bisa di invers
B =
[sunting]Matriks Simetris
Matriks kotak A disebut simetris jika
Contoh matriks simetris
Teorema
Jika A dan B adalah matriks simetris dengan ukuran yang sama, dan jika k adalah skalar maka
adalah simetris A + B dan A - B adalah simetris kA adalah simetris
Jika A adalah matriks simetris yang bisa di inverse, maka adalah matriks simetris.
Asumsikan bahwa A adalah matriks simetris dan bisa di inverse, bahwa maka :
Yang mana membuktikan bahwa adalah simetris.
Produk dan
dan
Contoh
A adalah matriks 2 X 3
A =
lalu
= =
= =
Jika A adalah Matriks yang bisa di inverse, maka dan juga bisa di inverse
Matriks Balikan (Invers)
JIka A dan B matriks bujur sangkar sedemikian rupa sehingga A B = B A = I , maka B disebut balikan atau invers dari A dan dapat dituliskan ( B sama dengan invers A ). Matriks B juga mempunyai invers yaitu A maka dapat dituliskan . Jika tidak ditemukan matriks B, maka A dikatakan matriks tunggal (singular). Jika matriks B dan C adalah invers dari A maka B = C.
Matriks A = dapat di-invers apabila ad - bc ≠ 0
Dengan Rumus =
Apabila A dan B adalah matriks seordo dan memiliki balikan maka AB dapat di-invers dan
Contoh 1:
Matriks
A = dan B =
AB = = = I (matriks identitas)
BA = = = I (matriks identitas)
Maka dapat dituliskan bahwa (B Merupakan invers dari A)
Contoh 2:
Matriks
A = dan B =
AB = =
BA = =
Karena AB ≠ BA ≠ I maka matriks A dan matriks B disebut matriks tunggal.
Contoh 3:
Matriks
A =
Tentukan Nilai dari A-1
Jawab:
Contoh 4:
Matriks
A = , B = , AB =
Dengan menggunakan rumus, maka didapatkan
, ,
Maka
=
Ini membuktikan bahwa
[sunting]Transpose Matriks
Yang dimaksud dengan Transpose dari suatu matriks adalah mengubah komponen-komponen dalam matriks, dari yang baris menjadi kolom, dan yang kolom di ubah menjadi baris.
Contoh:
Matriks
A = ditranspose menjadi AT =
Matriks
B = ditranspose menjadi BT =
Rumus-rumus operasi Transpose sebagai berikut:
1.
2. dan
3. dimana k adalah skalar
4.
[sunting]Matriks Diagonal, Segitiga, dan Matriks Simetris
[sunting]Matriks Diagonal
Sebuah matriks bujursangkar yang unsur-unsurnya berada di garis diagonal utama dari matriks bukan nol dan unsur lainnya adalah nol disebut dengan matriks diagonal. Contoh :
secara umum matriks n x n bisa ditulis sebagai
Matriks diagonal dapat dibalik dengan menggunakan rumus berikut :
=
jika D adalah matriks diagonal dan k adalah angka yang positif maka
=
Contoh :
A=
maka
=
[sunting]Matriks Segitiga
Matriks segitiga adalah matriks persegi yang di bawah atau di atas garis diagonal utama nol. Matriks segitiga bawah adalah matriks persegi yang di bawah garis diagonal utama nol. Matriks segitiga atas adalah matriks persegi yang di atas garis diagonal utama nol.
Matriks segitiga
Matriks segitiga bawah
Teorema
Transpos pada matriks segitiga bawah adalah matriks segitiga atas, dan transpose pada matriks segitiga atas adalah segitiga bawah.
Produk pada matriks segitiga bawah adalah matriks segitiga bawah, dan produk pada matriks segitiga atas adalah matriks segitiga atas.
Matriks segitiga bisa di-inverse jika hanya jika diagonalnya tidak ada yang nol.
Inverse pada matriks segitiga bawah adalah matriks segitiga bawah, dan inverse pada matriks segitiga atas adalah matriks segitiga atas.
Contoh :
Matriks segitiga yang bisa di invers
A =
Inversnya adalah
=
Matriks yang tidak bisa di invers
B =
[sunting]Matriks Simetris
Matriks kotak A disebut simetris jika
Contoh matriks simetris
Teorema
Jika A dan B adalah matriks simetris dengan ukuran yang sama, dan jika k adalah skalar maka
adalah simetris A + B dan A - B adalah simetris kA adalah simetris
Jika A adalah matriks simetris yang bisa di inverse, maka adalah matriks simetris.
Asumsikan bahwa A adalah matriks simetris dan bisa di inverse, bahwa maka :
Yang mana membuktikan bahwa adalah simetris.
Produk dan
dan
Contoh
A adalah matriks 2 X 3
A =
lalu
= =
= =
Jika A adalah Matriks yang bisa di inverse, maka dan juga bisa di inverse
Aljabar linear
Persamaan Linear & Matriks
Persamaan linear dapat dinyatakan sebagai matriks. Misalnya persamaan:
3x1 + 4x2 − 2 x3 = 5
x1 − 5x2 + 2x3 = 7
2x1 + x2 − 3x3 = 9
dapat dinyatakan dalam matriks teraugmentasi sebagai berikut
Penyelesaian persamaan linier dalam bentuk matriks dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu dengan eliminasi Gauss atau dapat juga dengan cara eliminasi Gauss-Jordan. Namun, suatu sistem persamaan linier dapat diselesaikan dengan eliminasi Gauss untuk mengubah bentuk matriks teraugmentasi ke dalam bentuk eselon-baris tanpa menyederhanakannya. Cara ini disebut dengan substitusi balik.
Sebuah sisitem persamaan linier dapat dikatakan homogen apabila mempunyai bentuk :
a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn = 0
a21x1 + a22x2 + ... + a2nxn = 0
am1x1 + am2x2 + ... + amnxn = 0
Setiap sistem persamaan linier yang homogen bersifat adalah tetap apabila semua sistem mepunyai x1 = 0 , x2 = 0 , ... , xn = 0 sebagai penyelesaian. Penyelesaian ini disebut solusi trivial. Apabila mempunyai penyelesaian yang lain maka disebut solusi nontrivial.
[sunting]Penyelesaian Persamaan Linear dengan Matriks
[sunting]Bentuk Eselon-baris
Matriks dapat dikatakan Eselon-baris apabila memenuhi persyaratan berikut :
1.) Di setiap baris, angka pertama selain 0 harus 1 (leading 1).
2.) Jika ada baris yang semua elemennya nol, maka harus dikelompokkan di baris akhir dari matriks.
3.) Jika ada baris yang leading 1 maka leading 1 di bawahnya, angka 1-nya harus berada lebih kanan dari leading 1 di atasnya.
4.) Jika kolom yang memiliki leading 1 angka selain 1 adalah nol maka matriks tersebut disebut Eselon-baris tereduksi
Contoh: syarat 1: baris pertama disebut dengan leading 1
syarat 2: baris ke-3 dan ke-4 memenuhi syarat 2
syarat 3: baris pertama dan ke-2 memenuhi syarat 3
syarat 4: matriks dibawah ini memenuhi syarat ke 4 dan disebut Eselon-baris tereduksi
[sunting]Operasi Eliminasi Gauss
Eliminasi Gauss adalah suatu cara mengoperasikan nilai-nilai di dalam matriks sehingga menjadi matriks yang lebih sederhana (ditemukan oleh Carl Friedrich Gauss). Caranya adalah dengan melakukan operasi baris sehingga matriks tersebut menjadi matriks yang Eselon-baris. Ini dapat digunakan sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan linear dengan menggunakan matriks. Caranya dengan mengubah persamaan linear tersebut ke dalam matriks teraugmentasi dan mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks Eselon-baris, lakukan substitusi balik untuk mendapatkan nilai dari variabel-variabel tersebut.
Contoh: Diketahui persamaan linear
Tentukan Nilai x, y dan z
Jawab:
Bentuk persamaan tersebut ke dalam matriks:
Operasikan Matriks tersebut
B1 x 1 ,. Untuk merubah a11 menjadi 1
B2 - 1.B1 ,. Untuk merubah a21 menjadi 0
B3 - 2.B1 ,. Untuk merubah a31 menjadi 0
B2 x 1 ,. Untuk merubah a22 menjadi 1
B3 + 3.B2 ,. Untuk merubah a32 menjadi 0
B3 x 1/3 ,. Untuk merubah a33 menjadi 1 (Matriks menjadi Eselon-baris)
Maka mendapatkan 3 persamaan linier baru yaitu
Kemudian lakukan substitusi balik maka didapatkan:
Jadi nilai dari , ,dan
[sunting]Operasi Eliminasi Gauss-Jordan
Eliminasi Gauss-Jordan adalah pengembangan dari eliminasi Gauss yang hasilnya lebih sederhana. Caranya adalah dengan meneruskan operasi baris dari eliminasi Gauss sehingga menghasilkan matriks yang Eselon-baris tereduksi. Ini juga dapat digunakan sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan linear dengan menggunakan matriks. Caranya dengan mengubah persamaan linear tersebut ke dalam matriks teraugmentasi dan mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks Eselon-baris tereduksi, maka langsung dapat ditentukan nilai dari variabel-variabelnya tanpa substitusi balik.
Contoh: Diketahui persamaan linear
Tentukan Nilai x, y dan z
Jawab:
Bentuk persamaan tersebut ke dalam matriks:
Operasikan Matriks tersebut
Baris ke 2 dikurangi 2 kali baris ke 1
Baris ke 3 dikurangi 2 kali baris ke 1
Baris ke 3 dikurangi 3 kali baris ke 2
Baris ke 3 dibagi 8 dan baris ke 2 dibagi -1
Baris ke 2 dikurangi 4 kali baris ke 3
Baris ke 1 dikurangi 3 kali baris ke 3
Baris ke 1 dikurangi 2 kali baris ke 2 (Matriks menjadi Eselon-baris tereduksi)
Maka didapatkan nilai dari , ,dan
[sunting]Operasi Dalam Matriks
Dua buah matriks dikatakan sama apabila matriks-matriks tersebut mempunyai ordo yang sama dan setiap elemen yang seletak sama.
Jika A dan B adalah matriks yang mempunyai ordo sama, maka penjumlahan dari A + B adalah matriks hasil dari penjumlahan elemen A dan B yang seletak. Begitu pula dengan hasil selisihnya. Matriks yang mempunyai ordo berbeda tidak dapat dijumlahkan atau dikurangkan.
Jumlah dari k buah matriks A adalah suatu matriks yang berordo sama dengan A dan besar tiap elemennya adalah k kali elemen A yang seletak. Didefinisikan: Jika k sebarang skalar maka kA = A k adalah matriks yang diperoleh dari A dengan cara mengalikan setiap elemennya dengan k. Negatif dari A atau -A adalah matriks yang diperoleh dari A dengan cara mengalikan semua elemennya dengan -1. Untuk setiap A berlaku A + (-A) = 0. Hukum yang berlaku dalam penjumlahan dan pengurangan matriks :
a.) A + B = B + A
b.) A + ( B + C ) = ( A + B ) + C
c.) k ( A + B ) = kA + kB = ( A + B ) k , k = skalar
Hasil kali matriks A yang ber-ordo m x p dengan matriks B yang berordo p x n dapat dituliskan sebagi matriks C = [ cij ] berordo m x n dimana cij = ai1 b1j + ai2 b2j + ... + aip bpj
Metabolisme
Metabolisme (bahasa Yunani: μεταβολισμος, metabolismos, perubahan) adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular.
Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik,
katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi
anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh
Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang disebut metabolomika.
Jalur-jalur metabolisme penting mencakup:
Jalur umum
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme lemak
Metabolisme protein
Metabolisme asam nukleat
Metabolisme asam assetat
Katabolisme
Jalur katabolisme yang menguraikan molekul kompleks menjadi senyawa sederhana mencakup:
Respirasi sel, jalur metabolisme yang menghasilkan energi (dalam bentuk ATP dan NADPH) dari molekul-molekul bahan bakar (karbohidrat, lemak, dan protein). Jalur-jalur metabolisme respirasi sel juga terlibat dalam pencernaan makanan.
Katabolisme karbohidrat
Glikogenolisis, pengubahan glikogen menjadi glukosa.
Glikolisis, pengubahan glukosa menjadi piruvat dan ATP tanpa membutuhkan oksigen.
Jalur pentosa fosfat, pembentukan NADPH dari glukosa.
Katabolisme protein, hidrolisis protein menjadi asam amino.
Respirasi aerobik
Transpor elektron
Fosforilasi oksidatif
Respirasi anaerobik,
Daur Cori
Fermentasi asam laktat
Fermentasi
Fermentasi etanol
[sunting]Anabolisme
Jalur anabolisme yang membentuk senyawa-senyawa dari prekursor sederhana mencakup:
Glikogenesis, pembentukan glikogen dari glukosa.
Glukoneogenesis, pembentukan glukosa dari senyawa organik lain.
Jalur sintesis porfirin
Jalur HMG-CoA reduktase, mengawali pembentukan kolesterol dan isoprenoid.
Metabolisme sekunder, jalur-jalur metabolisme yang tidak esensial bagi pertumbuhan, perkembangan, maupun reproduksi, namun biasanya berfungsi secara ekologis, misalnya pembentukan alkaloid dan terpenoid.
Fotosintesis
Siklus Calvin dan fiksasi karbon
[sunting]Metabolisme obat
Jalur metabolisme obat, yaitu modifikasi dan penguraian obat-obatan dan senyawa ksenobiotik lainnya melalui sistem enzim khusus mencakup:
Sistem sitokrom P450 okidase
Sistem monooksigenase berkandungan flavin
Metabolisme alkohol
GELAP FOTOSINTESIS - CALVIN BENSON
Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis. Reaksi ini jika di sistematikkan ada 4 tahap yaitu :
Fiksasi ( pengikatan ) Pengikatan CO2 oleh RuBP /RDP ( Ribulosa Bi Phosphat )
Reduksi ( Pengurangan) Pembentukan PGA menjadi PGAL dengan mengurangi H pada NADPH menjadi NADP dan Phosphat dari penguraian AEP menjadi ADP
Regenerasi (pembentukan kembali) terjadi regenerasi senyawa RuBP dari sebagian besar PGAL yang telah dibentuk dari PGA sehingga RuBP tidak pernah habis meskipun sudah mengikat CO2 menjadi PGA
Sintesa ( pembentukan ) Glukosa dari PGAL, perlu diketahui satu molekul Glukosa dibentuk dari 2 PGAL.
OK ye , begini uraiannya
Reaksi Gelap Calvin Benson
Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya / foton
Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas yang disebut stroma.
membutuhkan enzim Rubisco untuk Fiksasi ( atau enzim RuBP karboksilase / oksigenase)
Energi reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang
ATP dihasilkan oleh Photosistem II (P 680) dan NADPH2 dijhasilkan oleh Photosystem I (P 700),
Bahan CO2, yang berasal dari udara bebas ditransportasikan secara difusi lewat stomata ke palisade kemudian di transportasikan ke stroma.
Berjalan dengan 3 tahap Fiksasi , Reduksi , Regenerasi - Sintesa
Dari reaksi gelap ini, dihasilkan atau disintesa glukosa (C6H12O6),
Glukosa ini sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme / Respirasi
OK
Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena itu reaksi gelap disebut juga reaksi Calvin-Benson.
Proses diawali dengan fiksasi CO2 oleh RuBP dengan bantuan enzim Rubisco menjadi senyawa dengan 6 atom C labil yang akan pecah menjadi PGA dengan 3 atom C
RuBP adalah substansi penting dalam awal proses Reaksi gelap
RuBP ialah senyawa gula beratom karbon lima yang terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat.
Jika diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka dihasilkan ribulosa difosfat (RDP).
Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat CO2 dalam reaksi gelap. (lihat gambar)
Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi.
Pada fase fiksasi, 6 molekul Ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO2 dari udara dan membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil
6 molekul beratom C6 yang tidak stabil itu kemudian pecah menjadi 12 molekul beratom C3 yang dikenal dengan 3-asam fosfogliserat (APG/PGA).
Catatan dengan terbentuknya PGA yang beratom C3 inilah maka tanaman yang melakukan fotosintesis menhasilkan PGA pada fiksasi kemdian disebut tanaman C3 (hehe)
Selanjutnya, 3-asam fosfogliserat ini mendapat tambahan 12 gugus fosfat dari penguraian 12 ATP menjadi 12 ADP , dan membentuk 1,3-bifosfogliserat (PGA 1.3 biphosphat).
Kemudian, 1,3-bifosfogliserat masuk ke dalam fase reduksi, dimana senyawa ini mendapatkan ion H+ dari dari rduksi NADPH2 , yang kemudian berubah menjadi NADP+
ATP dan NADPH yang digunakan berasal dari produk reaksi terang itu sebanyak masing masing 12 ATP dan 12 molekul NADPH
Oleh karena itulah terbentuklah 12 molekul fosfogliseraldehid (PGAL) yang beratom 3C.
Selanjutnya terjadi sintesa , 2 molekul fosfogliseraldehid melepaskan diri dan menyatukan diri menjadi 1 molekul glukosa yang beratom 6C (C6H12O6).
10 molekul fosfogliseraldehid yang tersisa kemudian masuk ke dalam fase regenerasi, yaitu pembentukan kembali ribulosa difosfat.(RDP/RuBP)
Pada fase ini, 10 molekul fosfogliseraldehid berubah menjadi 6 molekul ribulosa fosfat. Jika mendapat tambahan gugus fosfat, maka ribulosa fosfat akan berubah menjadi ribulosa difosfat (RDP),
RDP/RuBP kemudian kembali akan mengikat CO2 lagi , begitu setrusnya.
Rumus Bangun Datar – Matematika
Rumus Bujur Sangkar
Bujur sangkar adalah bangun datar yang memiliki empat buah sisi sama panjang
- Keliling : Panjang salah satu sisi dikali 4 (4S) (AB + BC + CD + DA)
- Luas : Sisi dikali sisi (S x S)
Rumus Persegi Panjang
Persegi panjang adalah bangun datar mirip bujur sangkar namun dua sisi yang berhadapan lebih pendek atau lebih panjang dari dua sisi yang lain. Dua sisi yang panjang disebut panjang, sedangkan yang pendek disebut lebar.
- Keliling : Panjang tambah lebar kali 2 ((p+l)x2) (AB + BC + CD + DA)
- Luas : Panjang dikali lebar (pl)
v Rumus Segitiga
- Keliling : Sisi pertama + sisi kedua + sisi ketiga (AB + BC + CA)
- Luas : Panjang alas dikali pangjang tinggi dibagi dua (a x t / 2)
Rumus Lingkaran
- Keliling : diameter dikali phi (d x phi) atau phi dikali 2 jari-jari (phi x (r + r)
- Luas : phi dikali jari-jari dikali jari-jari (phi x r x r)
- phi = 22/7 = 3,14
Rumus Jajar Genjang atau Jajaran Genjang
- Keliling : Penjumlahan dari keempat sisi yang ada (AB + BC + CD + DA)
- Luas : alas dikali tinggi (a x t)
Rumus Belah Ketupat
- Keliling : Penjumlahan dari keempat sisi yang ada (AB + BC + CD + DA)
- Luas : alas dikali panjang diagonal dibagi 2 (a x diagonal / 2)
- Diagonal : Garis tengah dua sisi berlawanan
Rumus Trapesium
- Keliling : Penjumlahan dari keempat sisi yang ada (AB + BC + CD + DA)
- Luas : Jumlah sisi sejajar dikali tinggi dibagi 2 ((AB + CD) / 2)
Rumus Bangun Ruang – Matematika
Rumus Kubus
- Volume : Sisi pertama dikali sisi kedua dikali sisi ketiga (S pangkat 3)
Rumus Balok
- Volume : Panjang dikali lebar dikali tinggi (p x l x t)
Rumus Bola
- Volume : phi dikali jari-jari dikali tinggi pangkat tiga kali 4/3 (4/3 x phi x r x t x t x t)
- Luas : phi dikali jari-jari kuadrat dikali empat (4 x phi x r x r)
Rumus Limas Segi Empat
- Volume : Panjang dikali lebar dikali tinggi dibagi tiga (p x l x t x 1/3)
- Luas : ((p + l) t) + (p x l)
Rumus Tabung
- Volume : phi dikali jari-jari dikali jari-jari dikali tinggi (phi x r2 x t)
- Luas : (phi x r x 2) x (t x r)
Rumus Kerucut
- Volume : phi dikali jari-jari dikali jari-jari dikali tinggi dibagi tiga (phi x r2 x t x 1/3)
- Luas : (phi x r) x (S x r)
- S : Sisi miring kerucut dari alas ke puncak (bukan tingi)
Rumus Prisma Segitiga Siku-siku
- Volume : alas segitiga kali tinggi segitiga kali tinggi prisma bagi dua (as x ts x tp x ½)
- Luas : setengah alas segitiga kali tinggi segitiga kali dua ((1/2 as x ts) x 2)
Keterangan :
Phi adalah konstanta yang sifatnya tetap sebesar 22/7 atau sama dengan 3,14
Simetri Lipat dan Simetri Putar – Matematika
A. Simetri Lipat
Simetri Lipat adalah jumlah lipatan yang dapat dibentuk oleh suatu bidang datar menjadi 2 bagian yang sama besar. Untuk mencari simetri lipat dari suatu bangun datar maka dapat dilakukan dengan membuat percobaan dengan membuat potongan kertar yang ukurannya mirip dengan yang akan diuji coba. Lipat-lipat kertas tersebut untuk menjadi dua bagian sama besar.
Berikut ini adalah banyak simetri lipat dari bangun datar umum :
o Persegi Panjang memiliki 2 simetri lipat
o Bujur Sangkar memiliki 4 simetri lipat
o Segitiga Sama Sisi memiliki 3 simetri lipat
o Belah Ketupat memiliki 2 simetri lipat
o Lingkaran memiliki simetri lipat yang jumlahnya tidak terbatas
B. Simetri Putar
Simetri Putar adalah jumlah putaran yang dapat dilakukan terhadap suatu bangun datar di mana hasil putarannya akan membentuk pola yang sama sebelum diputar, namun bukan kembali ke posisi awal. Percobaan dapat dilakukan mirip dengan percobaan pada simetri lipat namun caranya adalah dengan memutar kertas yang telah dibentuk.
Berikut ini adalah banyak simeti putar pada bangun datar umum :
§ Persegi Panjang memiliki 2 simetri putar
§ Bujur Sangkar memiliki 4 simetri putar
§ Segitiga Sama Kaki tidak memiliki simetri putar
§ Segitiga Sama Sisi memiliki 3 simetri putar
§ Belah Ketupat memiliki 2 simetri putar
§ Lingkaran memiliki simetri putar yang jumlahnya tidak terbatas
Konversi Satuan Ukuran Berat, Panjang, Luas dan Isi
Berikut ini adalah satuan ukuran secara umum yang dapat dikonversi untuk berbagai keperluan sehari-hari yang disusun berdasarkan urutan dari yang terbesar hingga yang terkecil :
a. km = Kilo Meter
b. hm = Hekto Meter
c. dam = Deka Meter
d. m = Meter
e. dm = Desi Meter
f. cm = Centi Meter
g. mm = Mili Meter
A. Konversi Satuan Ukuran Panjang
Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 10. Contoh :
Ø 1 km sama dengan 1.000 m
1 km sama dengan 100.000 cm
1 km sama dengan 1.000.000 mm
1 m sama dengan 0,1 dam
1 m sama dengan 0,001 km
1 km sama dengan 10 hm
1 m sama dengan 10 dm
1 m sama dengan 1.000 mm
B. Konversi Satuan Ukuran Berat atau Massa
Untuk satuan ukuran berat konversinya mirip dengan ukuran panjang namun satuan meter diganti menjadi gram. Untuk satuan berat tidak memiliki turunan gram persegi maupun gram kubik. Contohnya :
Ø 1 kg sama dengan 10 hg
1 kg sama dengan 1.000 g
1 kg sama dengan 100.000 cg
1 kg sama dengan 1.000.000 mg
1 g sama dengan 0,1 dag
1 g sama dengan 0,001 kg
1 g sama dengan 10 dg
1 g sama dengan 1.000 mg
C. Konversi Satuan Ukuran Luas
Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 100. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 100. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter persegi (m2 = m pangkat 2).
Ø 1 km2 sama dengan 100 hm2
1 km2 sama dengan 1.000.000 m2
1 km2 sama dengan 10.000.000.000 cm2
1 km2 sama dengan 1.000.000.000.000 mm2
1 m2 sama dengan 0,01 dam2
1 m2 sama dengan 0,000001 km2
1 m2 sama dengan 100 dm2
1 m2 sama dengan 1.000.000 mm2
D. Konversi Satuan Ukuran Isi atau Volume
Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 1000. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 1000. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter kubik (m3 = m pangkat 3).
Ø 1 km3 sama dengan 1.000 hm3
1 km3 sama dengan 1.000.000.000 m3
1 km3 sama dengan 1.000.000.000.000.000 cm3
1 km3 sama dengan 1.000.000.000.000.000.000 mm3
1 m3 sama dengan 0,001 dam3
1 m3 sama dengan 0,000000001 km3
1 m3 sama dengan 1.000 dm3
1 m3 sama dengan 1.000.000.000 mm3
Cara Menghitung :
Misalkan kita akan mengkonversi satuan panjang 12 km menjadi ukuran cm. Maka untuk merubah km ke cm turun 5 tingkat atau dikalikan dengan 100.000. Jadi hasilnya adalah 12 km sama dengan 1.200.000 cm. Begitu pula dengan satuan ukuran lainnya. Intinya adalah kita harus melihat tingkatan ukuran serta nilai pengali atau pembaginya yang berubah setiap naik atau turun tingkat/level.
Satuan Ukuran Lain
A. Satuan Ukuran Panjang
a) 1 inch / inchi / inc / inci = sama dengan = 25,4 mm
b) 1 feet / ft / kaki = sama dengan = 12 inch = 0,3048 m
c) 1 mile / mil = sama dengan = 5.280 feet = 1,6093 m
d) 1 mil laut = sama dengan = 6.080 feet = 1,852 km
e) 1 mikron = 0,000001 m
f) 1 elo lama = 0,687 m
g) 1 pal jawa = 1.506,943 m
h) 1 pal sumatera = 1.851,85 m
i) 1 acre = 4.840 yards2
j) 1 cicero = 12 punt
k) 1 cicero = 4,8108 mm
m) 1 hektar = 2,471 acres
n) 1 inchi = 2,45 cm
B. Satuan Ukuran Luas
a) 1 hektar / ha / hekto are = sama dengan = 10.000 m2
b) 1 are = sama dengan = 1 dm2
c) 1 km2 = sama dengan = 100 hektar
C. Satuan Ukuran Volume / Isi
1 liter / litre = 1 dm3 = 0,001 m3
D. Satuan Ukuran Berat / Massa
a) 1 kuintal / kwintal = sama dengan = 100 kg
b) 1 ton = sama dengan = 1.000 kg
c) 1 kg = sama dengan = 10 ons
d) 1 kg = sama dengan = 2 pounds
km = kilo meter # hm = hekto meter # dam = deka meter # m = meter # dm = desi meter # cm = centi meter # mm = mili meter.
Þ 1 km = 10 hm ; 1 hm = 10 dam ; 1 dam = 10 m ; 1 m = 10 dm ; 1 dm = 10 cm ; 1 cm = 10 mm
Þ 1 km = 10 hm = 100 dam = 1.000 m = 10.000 dm = 100.000 cm = 1.00.000 mm
Þ 1 hm = 10 dam = 100 m = 1.000 dm = 10.000 cm = 1.0.000 mm
Þ 1 dam = 10 m = 100 dm = 1.000 cm = 10.000 mm
Þ m = 10 dm = 100 cm = 1.000 mm
Þ 1 dm = 10 cm = 100 mm
Þ 1 inci = 2,54 cm
Þ 1 foot = 12 inci = 0,3048 m
Þ 1 yard = 3 feet = 0,9144 m
Þ 1 mile = 1.760 yards
Þ 1 mile = 1,6093 km
kg = kilo gram # hg = hekto gram # dag = deka gram # g = gram # dg = desi gram #cg = centi gram # mg = mili gram.
1 kg = 10 hg 1 hg = 10 dag 1 dag = 10 g 1 g = 10 dg 1 dg = 10 cg 1 cg = 10 mg
1 kg = 10 hg = 100 dag = 1.000 g = 10.000 dg = 100.000 cg = 1.00.000 mg
1 hg = 10 dag = 100 g = 1.000 dg = 10.000 cg = 1.0.000 mg
1 dag = 10 g = 100 dg = 1.000 cg = 10.000 mg
1 dg = 10 cg = 100 mg
1 ton = 1000 kg
1 ton = 10 kwintal
1 kwintal = 100 kg
1 kg = 2 pon
1 pon = 5 ons
1 hg = 1 ons
1 kg = 10 ons
1 ons = 100 gram
ka = kilo are # ha = hekto are # daa = deka are # a = are # da = desi are # ca = centi are # ma = mili are
1 ka = 10 ha 1 ha = 10 daa 1 daa = 10 a 1 a = 10 da 1 da = 10 ca 1 ca = 10 ma
1 ka = 10 ha = 100 daa = 1.000 a = 10.000 da = 100.000 ca = 1.00.000 ma
1 ha = 10 daa = 100 a = 1.000 da = 10.000 ca = 1.0.000 ma
1 daa = 10 a = 100 da = 1.000 ca = 10.000 ma
1 a = 10 da = 100 ca = 1.000 ma
1 da = 10 ca = 100 ma
1 hektar = 10.000 m²
1 are = 1 dam² = 100 m²
1 ca = 1 m²
kl = kilo liter # hl = hekto liter # dal = deka liter # l = liter # dl = desi liter # cl = centi liter # ml = mili lite
1 kl = 10 hl 1 hl = 10 dal 1 dal = 10 l 1 l = 10 dl 1 dl = 10 cl 1 cl = 10 ml
1 kl = 10 hl = 100 dal = 1.000 l = 10.000 dl = 100.000 cl = 1.00.000 ml
1 hl = 10 dal = 100 l = 1.000 dl = 10.000 cl = 1.0.000 ml
1 dal = 10 l = 100 dl = 1.000 cl = 10.000 ml
1 l = 10 dl = 100 cl = 1.000 ml
1 dl = 10 cl = 100 ml
1 m³ = 1000 liter
1 dm³ = 1 liter
1 liter = 1000 cm³
1 cm³ = 1 cc
1 barrel = 158,99 liter
1 gallon = 4,5461 liter
1 gross = 144 buah
1 gross = 12 lusin
1 lusin = 12 buah
1 kodi = 20 helai
1 rim = 500 lembar
Rumus Bangun Datar – Matematika
Rumus Bujur Sangkar
Bujur sangkar adalah bangun datar yang memiliki empat buah sisi sama panjang
- Keliling : Panjang salah satu sisi dikali 4 (4S) (AB + BC + CD + DA)
- Luas : Sisi dikali sisi (S x S)
Rumus Persegi Panjang
Persegi panjang adalah bangun datar mirip bujur sangkar namun dua sisi yang berhadapan lebih pendek atau lebih panjang dari dua sisi yang lain. Dua sisi yang panjang disebut panjang, sedangkan yang pendek disebut lebar.
- Keliling : Panjang tambah lebar kali 2 ((p+l)x2) (AB + BC + CD + DA)
- Luas : Panjang dikali lebar (pl)
v Rumus Segitiga
- Keliling : Sisi pertama + sisi kedua + sisi ketiga (AB + BC + CA)
- Luas : Panjang alas dikali pangjang tinggi dibagi dua (a x t / 2)
Rumus Lingkaran
- Keliling : diameter dikali phi (d x phi) atau phi dikali 2 jari-jari (phi x (r + r)
- Luas : phi dikali jari-jari dikali jari-jari (phi x r x r)
- phi = 22/7 = 3,14
Rumus Jajar Genjang atau Jajaran Genjang
- Keliling : Penjumlahan dari keempat sisi yang ada (AB + BC + CD + DA)
- Luas : alas dikali tinggi (a x t)
Rumus Belah Ketupat
- Keliling : Penjumlahan dari keempat sisi yang ada (AB + BC + CD + DA)
- Luas : alas dikali panjang diagonal dibagi 2 (a x diagonal / 2)
- Diagonal : Garis tengah dua sisi berlawanan
Rumus Trapesium
- Keliling : Penjumlahan dari keempat sisi yang ada (AB + BC + CD + DA)
- Luas : Jumlah sisi sejajar dikali tinggi dibagi 2 ((AB + CD) / 2)
Rumus Bangun Ruang – Matematika
Rumus Kubus
- Volume : Sisi pertama dikali sisi kedua dikali sisi ketiga (S pangkat 3)
Rumus Balok
- Volume : Panjang dikali lebar dikali tinggi (p x l x t)
Rumus Bola
- Volume : phi dikali jari-jari dikali tinggi pangkat tiga kali 4/3 (4/3 x phi x r x t x t x t)
- Luas : phi dikali jari-jari kuadrat dikali empat (4 x phi x r x r)
Rumus Limas Segi Empat
- Volume : Panjang dikali lebar dikali tinggi dibagi tiga (p x l x t x 1/3)
- Luas : ((p + l) t) + (p x l)
Rumus Tabung
- Volume : phi dikali jari-jari dikali jari-jari dikali tinggi (phi x r2 x t)
- Luas : (phi x r x 2) x (t x r)
Rumus Kerucut
- Volume : phi dikali jari-jari dikali jari-jari dikali tinggi dibagi tiga (phi x r2 x t x 1/3)
- Luas : (phi x r) x (S x r)
- S : Sisi miring kerucut dari alas ke puncak (bukan tingi)
Rumus Prisma Segitiga Siku-siku
- Volume : alas segitiga kali tinggi segitiga kali tinggi prisma bagi dua (as x ts x tp x ½)
- Luas : setengah alas segitiga kali tinggi segitiga kali dua ((1/2 as x ts) x 2)
Keterangan :
Phi adalah konstanta yang sifatnya tetap sebesar 22/7 atau sama dengan 3,14
Simetri Lipat dan Simetri Putar – Matematika
A. Simetri Lipat
Simetri Lipat adalah jumlah lipatan yang dapat dibentuk oleh suatu bidang datar menjadi 2 bagian yang sama besar. Untuk mencari simetri lipat dari suatu bangun datar maka dapat dilakukan dengan membuat percobaan dengan membuat potongan kertar yang ukurannya mirip dengan yang akan diuji coba. Lipat-lipat kertas tersebut untuk menjadi dua bagian sama besar.
Berikut ini adalah banyak simetri lipat dari bangun datar umum :
o Persegi Panjang memiliki 2 simetri lipat
o Bujur Sangkar memiliki 4 simetri lipat
o Segitiga Sama Sisi memiliki 3 simetri lipat
o Belah Ketupat memiliki 2 simetri lipat
o Lingkaran memiliki simetri lipat yang jumlahnya tidak terbatas
B. Simetri Putar
Simetri Putar adalah jumlah putaran yang dapat dilakukan terhadap suatu bangun datar di mana hasil putarannya akan membentuk pola yang sama sebelum diputar, namun bukan kembali ke posisi awal. Percobaan dapat dilakukan mirip dengan percobaan pada simetri lipat namun caranya adalah dengan memutar kertas yang telah dibentuk.
Berikut ini adalah banyak simeti putar pada bangun datar umum :
§ Persegi Panjang memiliki 2 simetri putar
§ Bujur Sangkar memiliki 4 simetri putar
§ Segitiga Sama Kaki tidak memiliki simetri putar
§ Segitiga Sama Sisi memiliki 3 simetri putar
§ Belah Ketupat memiliki 2 simetri putar
§ Lingkaran memiliki simetri putar yang jumlahnya tidak terbatas
Konversi Satuan Ukuran Berat, Panjang, Luas dan Isi
Berikut ini adalah satuan ukuran secara umum yang dapat dikonversi untuk berbagai keperluan sehari-hari yang disusun berdasarkan urutan dari yang terbesar hingga yang terkecil :
a. km = Kilo Meter
b. hm = Hekto Meter
c. dam = Deka Meter
d. m = Meter
e. dm = Desi Meter
f. cm = Centi Meter
g. mm = Mili Meter
A. Konversi Satuan Ukuran Panjang
Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 10. Contoh :
Ø 1 km sama dengan 1.000 m
1 km sama dengan 100.000 cm
1 km sama dengan 1.000.000 mm
1 m sama dengan 0,1 dam
1 m sama dengan 0,001 km
1 km sama dengan 10 hm
1 m sama dengan 10 dm
1 m sama dengan 1.000 mm
B. Konversi Satuan Ukuran Berat atau Massa
Untuk satuan ukuran berat konversinya mirip dengan ukuran panjang namun satuan meter diganti menjadi gram. Untuk satuan berat tidak memiliki turunan gram persegi maupun gram kubik. Contohnya :
Ø 1 kg sama dengan 10 hg
1 kg sama dengan 1.000 g
1 kg sama dengan 100.000 cg
1 kg sama dengan 1.000.000 mg
1 g sama dengan 0,1 dag
1 g sama dengan 0,001 kg
1 g sama dengan 10 dg
1 g sama dengan 1.000 mg
C. Konversi Satuan Ukuran Luas
Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 100. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 100. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter persegi (m2 = m pangkat 2).
Ø 1 km2 sama dengan 100 hm2
1 km2 sama dengan 1.000.000 m2
1 km2 sama dengan 10.000.000.000 cm2
1 km2 sama dengan 1.000.000.000.000 mm2
1 m2 sama dengan 0,01 dam2
1 m2 sama dengan 0,000001 km2
1 m2 sama dengan 100 dm2
1 m2 sama dengan 1.000.000 mm2
D. Konversi Satuan Ukuran Isi atau Volume
Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 1000. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 1000. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter kubik (m3 = m pangkat 3).
Ø 1 km3 sama dengan 1.000 hm3
1 km3 sama dengan 1.000.000.000 m3
1 km3 sama dengan 1.000.000.000.000.000 cm3
1 km3 sama dengan 1.000.000.000.000.000.000 mm3
1 m3 sama dengan 0,001 dam3
1 m3 sama dengan 0,000000001 km3
1 m3 sama dengan 1.000 dm3
1 m3 sama dengan 1.000.000.000 mm3
Cara Menghitung :
Misalkan kita akan mengkonversi satuan panjang 12 km menjadi ukuran cm. Maka untuk merubah km ke cm turun 5 tingkat atau dikalikan dengan 100.000. Jadi hasilnya adalah 12 km sama dengan 1.200.000 cm. Begitu pula dengan satuan ukuran lainnya. Intinya adalah kita harus melihat tingkatan ukuran serta nilai pengali atau pembaginya yang berubah setiap naik atau turun tingkat/level.
Satuan Ukuran Lain
A. Satuan Ukuran Panjang
a) 1 inch / inchi / inc / inci = sama dengan = 25,4 mm
b) 1 feet / ft / kaki = sama dengan = 12 inch = 0,3048 m
c) 1 mile / mil = sama dengan = 5.280 feet = 1,6093 m
d) 1 mil laut = sama dengan = 6.080 feet = 1,852 km
e) 1 mikron = 0,000001 m
f) 1 elo lama = 0,687 m
g) 1 pal jawa = 1.506,943 m
h) 1 pal sumatera = 1.851,85 m
i) 1 acre = 4.840 yards2
j) 1 cicero = 12 punt
k) 1 cicero = 4,8108 mm
m) 1 hektar = 2,471 acres
n) 1 inchi = 2,45 cm
B. Satuan Ukuran Luas
a) 1 hektar / ha / hekto are = sama dengan = 10.000 m2
b) 1 are = sama dengan = 1 dm2
c) 1 km2 = sama dengan = 100 hektar
C. Satuan Ukuran Volume / Isi
1 liter / litre = 1 dm3 = 0,001 m3
D. Satuan Ukuran Berat / Massa
a) 1 kuintal / kwintal = sama dengan = 100 kg
b) 1 ton = sama dengan = 1.000 kg
c) 1 kg = sama dengan = 10 ons
d) 1 kg = sama dengan = 2 pounds
km = kilo meter # hm = hekto meter # dam = deka meter # m = meter # dm = desi meter # cm = centi meter # mm = mili meter.
Þ 1 km = 10 hm ; 1 hm = 10 dam ; 1 dam = 10 m ; 1 m = 10 dm ; 1 dm = 10 cm ; 1 cm = 10 mm
Þ 1 km = 10 hm = 100 dam = 1.000 m = 10.000 dm = 100.000 cm = 1.00.000 mm
Þ 1 hm = 10 dam = 100 m = 1.000 dm = 10.000 cm = 1.0.000 mm
Þ 1 dam = 10 m = 100 dm = 1.000 cm = 10.000 mm
Þ m = 10 dm = 100 cm = 1.000 mm
Þ 1 dm = 10 cm = 100 mm
Þ 1 inci = 2,54 cm
Þ 1 foot = 12 inci = 0,3048 m
Þ 1 yard = 3 feet = 0,9144 m
Þ 1 mile = 1.760 yards
Þ 1 mile = 1,6093 km
kg = kilo gram # hg = hekto gram # dag = deka gram # g = gram # dg = desi gram #cg = centi gram # mg = mili gram.
1 kg = 10 hg 1 hg = 10 dag 1 dag = 10 g 1 g = 10 dg 1 dg = 10 cg 1 cg = 10 mg
1 kg = 10 hg = 100 dag = 1.000 g = 10.000 dg = 100.000 cg = 1.00.000 mg
1 hg = 10 dag = 100 g = 1.000 dg = 10.000 cg = 1.0.000 mg
1 dag = 10 g = 100 dg = 1.000 cg = 10.000 mg
1 dg = 10 cg = 100 mg
1 ton = 1000 kg
1 ton = 10 kwintal
1 kwintal = 100 kg
1 kg = 2 pon
1 pon = 5 ons
1 hg = 1 ons
1 kg = 10 ons
1 ons = 100 gram
ka = kilo are # ha = hekto are # daa = deka are # a = are # da = desi are # ca = centi are # ma = mili are
1 ka = 10 ha 1 ha = 10 daa 1 daa = 10 a 1 a = 10 da 1 da = 10 ca 1 ca = 10 ma
1 ka = 10 ha = 100 daa = 1.000 a = 10.000 da = 100.000 ca = 1.00.000 ma
1 ha = 10 daa = 100 a = 1.000 da = 10.000 ca = 1.0.000 ma
1 daa = 10 a = 100 da = 1.000 ca = 10.000 ma
1 a = 10 da = 100 ca = 1.000 ma
1 da = 10 ca = 100 ma
1 hektar = 10.000 m²
1 are = 1 dam² = 100 m²
1 ca = 1 m²
kl = kilo liter # hl = hekto liter # dal = deka liter # l = liter # dl = desi liter # cl = centi liter # ml = mili lite
1 kl = 10 hl 1 hl = 10 dal 1 dal = 10 l 1 l = 10 dl 1 dl = 10 cl 1 cl = 10 ml
1 kl = 10 hl = 100 dal = 1.000 l = 10.000 dl = 100.000 cl = 1.00.000 ml
1 hl = 10 dal = 100 l = 1.000 dl = 10.000 cl = 1.0.000 ml
1 dal = 10 l = 100 dl = 1.000 cl = 10.000 ml
1 l = 10 dl = 100 cl = 1.000 ml
1 dl = 10 cl = 100 ml
1 m³ = 1000 liter
1 dm³ = 1 liter
1 liter = 1000 cm³
1 cm³ = 1 cc
1 barrel = 158,99 liter
1 gallon = 4,5461 liter
1 gross = 144 buah
1 gross = 12 lusin
1 lusin = 12 buah
1 kodi = 20 helai
1 rim = 500 lembar
Rumus Bangun Datar – Matematika
Rumus Bujur Sangkar
Bujur sangkar adalah bangun datar yang memiliki empat buah sisi sama panjang
- Keliling : Panjang salah satu sisi dikali 4 (4S) (AB + BC + CD + DA)
- Luas : Sisi dikali sisi (S x S)
Rumus Persegi Panjang
Persegi panjang adalah bangun datar mirip bujur sangkar namun dua sisi yang berhadapan lebih pendek atau lebih panjang dari dua sisi yang lain. Dua sisi yang panjang disebut panjang, sedangkan yang pendek disebut lebar.
- Keliling : Panjang tambah lebar kali 2 ((p+l)x2) (AB + BC + CD + DA)
- Luas : Panjang dikali lebar (pl)
v Rumus Segitiga
- Keliling : Sisi pertama + sisi kedua + sisi ketiga (AB + BC + CA)
- Luas : Panjang alas dikali pangjang tinggi dibagi dua (a x t / 2)
Rumus Lingkaran
- Keliling : diameter dikali phi (d x phi) atau phi dikali 2 jari-jari (phi x (r + r)
- Luas : phi dikali jari-jari dikali jari-jari (phi x r x r)
- phi = 22/7 = 3,14
Rumus Jajar Genjang atau Jajaran Genjang
- Keliling : Penjumlahan dari keempat sisi yang ada (AB + BC + CD + DA)
- Luas : alas dikali tinggi (a x t)
Rumus Belah Ketupat
- Keliling : Penjumlahan dari keempat sisi yang ada (AB + BC + CD + DA)
- Luas : alas dikali panjang diagonal dibagi 2 (a x diagonal / 2)
- Diagonal : Garis tengah dua sisi berlawanan
Rumus Trapesium
- Keliling : Penjumlahan dari keempat sisi yang ada (AB + BC + CD + DA)
- Luas : Jumlah sisi sejajar dikali tinggi dibagi 2 ((AB + CD) / 2)
Rumus Bangun Ruang – Matematika
Rumus Kubus
- Volume : Sisi pertama dikali sisi kedua dikali sisi ketiga (S pangkat 3)
Rumus Balok
- Volume : Panjang dikali lebar dikali tinggi (p x l x t)
Rumus Bola
- Volume : phi dikali jari-jari dikali tinggi pangkat tiga kali 4/3 (4/3 x phi x r x t x t x t)
- Luas : phi dikali jari-jari kuadrat dikali empat (4 x phi x r x r)
Rumus Limas Segi Empat
- Volume : Panjang dikali lebar dikali tinggi dibagi tiga (p x l x t x 1/3)
- Luas : ((p + l) t) + (p x l)
Rumus Tabung
- Volume : phi dikali jari-jari dikali jari-jari dikali tinggi (phi x r2 x t)
- Luas : (phi x r x 2) x (t x r)
Rumus Kerucut
- Volume : phi dikali jari-jari dikali jari-jari dikali tinggi dibagi tiga (phi x r2 x t x 1/3)
- Luas : (phi x r) x (S x r)
- S : Sisi miring kerucut dari alas ke puncak (bukan tingi)
Rumus Prisma Segitiga Siku-siku
- Volume : alas segitiga kali tinggi segitiga kali tinggi prisma bagi dua (as x ts x tp x ½)
- Luas : setengah alas segitiga kali tinggi segitiga kali dua ((1/2 as x ts) x 2)
Keterangan :
Phi adalah konstanta yang sifatnya tetap sebesar 22/7 atau sama dengan 3,14
Simetri Lipat dan Simetri Putar – Matematika
A. Simetri Lipat
Simetri Lipat adalah jumlah lipatan yang dapat dibentuk oleh suatu bidang datar menjadi 2 bagian yang sama besar. Untuk mencari simetri lipat dari suatu bangun datar maka dapat dilakukan dengan membuat percobaan dengan membuat potongan kertar yang ukurannya mirip dengan yang akan diuji coba. Lipat-lipat kertas tersebut untuk menjadi dua bagian sama besar.
Berikut ini adalah banyak simetri lipat dari bangun datar umum :
o Persegi Panjang memiliki 2 simetri lipat
o Bujur Sangkar memiliki 4 simetri lipat
o Segitiga Sama Sisi memiliki 3 simetri lipat
o Belah Ketupat memiliki 2 simetri lipat
o Lingkaran memiliki simetri lipat yang jumlahnya tidak terbatas
B. Simetri Putar
Simetri Putar adalah jumlah putaran yang dapat dilakukan terhadap suatu bangun datar di mana hasil putarannya akan membentuk pola yang sama sebelum diputar, namun bukan kembali ke posisi awal. Percobaan dapat dilakukan mirip dengan percobaan pada simetri lipat namun caranya adalah dengan memutar kertas yang telah dibentuk.
Berikut ini adalah banyak simeti putar pada bangun datar umum :
§ Persegi Panjang memiliki 2 simetri putar
§ Bujur Sangkar memiliki 4 simetri putar
§ Segitiga Sama Kaki tidak memiliki simetri putar
§ Segitiga Sama Sisi memiliki 3 simetri putar
§ Belah Ketupat memiliki 2 simetri putar
§ Lingkaran memiliki simetri putar yang jumlahnya tidak terbatas
Konversi Satuan Ukuran Berat, Panjang, Luas dan Isi
Berikut ini adalah satuan ukuran secara umum yang dapat dikonversi untuk berbagai keperluan sehari-hari yang disusun berdasarkan urutan dari yang terbesar hingga yang terkecil :
a. km = Kilo Meter
b. hm = Hekto Meter
c. dam = Deka Meter
d. m = Meter
e. dm = Desi Meter
f. cm = Centi Meter
g. mm = Mili Meter
A. Konversi Satuan Ukuran Panjang
Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 10. Contoh :
Ø 1 km sama dengan 1.000 m
1 km sama dengan 100.000 cm
1 km sama dengan 1.000.000 mm
1 m sama dengan 0,1 dam
1 m sama dengan 0,001 km
1 km sama dengan 10 hm
1 m sama dengan 10 dm
1 m sama dengan 1.000 mm
B. Konversi Satuan Ukuran Berat atau Massa
Untuk satuan ukuran berat konversinya mirip dengan ukuran panjang namun satuan meter diganti menjadi gram. Untuk satuan berat tidak memiliki turunan gram persegi maupun gram kubik. Contohnya :
Ø 1 kg sama dengan 10 hg
1 kg sama dengan 1.000 g
1 kg sama dengan 100.000 cg
1 kg sama dengan 1.000.000 mg
1 g sama dengan 0,1 dag
1 g sama dengan 0,001 kg
1 g sama dengan 10 dg
1 g sama dengan 1.000 mg
C. Konversi Satuan Ukuran Luas
Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 100. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 100. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter persegi (m2 = m pangkat 2).
Ø 1 km2 sama dengan 100 hm2
1 km2 sama dengan 1.000.000 m2
1 km2 sama dengan 10.000.000.000 cm2
1 km2 sama dengan 1.000.000.000.000 mm2
1 m2 sama dengan 0,01 dam2
1 m2 sama dengan 0,000001 km2
1 m2 sama dengan 100 dm2
1 m2 sama dengan 1.000.000 mm2
D. Konversi Satuan Ukuran Isi atau Volume
Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 1000. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 1000. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter kubik (m3 = m pangkat 3).
Ø 1 km3 sama dengan 1.000 hm3
1 km3 sama dengan 1.000.000.000 m3
1 km3 sama dengan 1.000.000.000.000.000 cm3
1 km3 sama dengan 1.000.000.000.000.000.000 mm3
1 m3 sama dengan 0,001 dam3
1 m3 sama dengan 0,000000001 km3
1 m3 sama dengan 1.000 dm3
1 m3 sama dengan 1.000.000.000 mm3
Cara Menghitung :
Misalkan kita akan mengkonversi satuan panjang 12 km menjadi ukuran cm. Maka untuk merubah km ke cm turun 5 tingkat atau dikalikan dengan 100.000. Jadi hasilnya adalah 12 km sama dengan 1.200.000 cm. Begitu pula dengan satuan ukuran lainnya. Intinya adalah kita harus melihat tingkatan ukuran serta nilai pengali atau pembaginya yang berubah setiap naik atau turun tingkat/level.
Satuan Ukuran Lain
A. Satuan Ukuran Panjang
a) 1 inch / inchi / inc / inci = sama dengan = 25,4 mm
b) 1 feet / ft / kaki = sama dengan = 12 inch = 0,3048 m
c) 1 mile / mil = sama dengan = 5.280 feet = 1,6093 m
d) 1 mil laut = sama dengan = 6.080 feet = 1,852 km
e) 1 mikron = 0,000001 m
f) 1 elo lama = 0,687 m
g) 1 pal jawa = 1.506,943 m
h) 1 pal sumatera = 1.851,85 m
i) 1 acre = 4.840 yards2
j) 1 cicero = 12 punt
k) 1 cicero = 4,8108 mm
m) 1 hektar = 2,471 acres
n) 1 inchi = 2,45 cm
B. Satuan Ukuran Luas
a) 1 hektar / ha / hekto are = sama dengan = 10.000 m2
b) 1 are = sama dengan = 1 dm2
c) 1 km2 = sama dengan = 100 hektar
C. Satuan Ukuran Volume / Isi
1 liter / litre = 1 dm3 = 0,001 m3
D. Satuan Ukuran Berat / Massa
a) 1 kuintal / kwintal = sama dengan = 100 kg
b) 1 ton = sama dengan = 1.000 kg
c) 1 kg = sama dengan = 10 ons
d) 1 kg = sama dengan = 2 pounds
km = kilo meter # hm = hekto meter # dam = deka meter # m = meter # dm = desi meter # cm = centi meter # mm = mili meter.
Þ 1 km = 10 hm ; 1 hm = 10 dam ; 1 dam = 10 m ; 1 m = 10 dm ; 1 dm = 10 cm ; 1 cm = 10 mm
Þ 1 km = 10 hm = 100 dam = 1.000 m = 10.000 dm = 100.000 cm = 1.00.000 mm
Þ 1 hm = 10 dam = 100 m = 1.000 dm = 10.000 cm = 1.0.000 mm
Þ 1 dam = 10 m = 100 dm = 1.000 cm = 10.000 mm
Þ m = 10 dm = 100 cm = 1.000 mm
Þ 1 dm = 10 cm = 100 mm
Þ 1 inci = 2,54 cm
Þ 1 foot = 12 inci = 0,3048 m
Þ 1 yard = 3 feet = 0,9144 m
Þ 1 mile = 1.760 yards
Þ 1 mile = 1,6093 km
kg = kilo gram # hg = hekto gram # dag = deka gram # g = gram # dg = desi gram #cg = centi gram # mg = mili gram.
1 kg = 10 hg 1 hg = 10 dag 1 dag = 10 g 1 g = 10 dg 1 dg = 10 cg 1 cg = 10 mg
1 kg = 10 hg = 100 dag = 1.000 g = 10.000 dg = 100.000 cg = 1.00.000 mg
1 hg = 10 dag = 100 g = 1.000 dg = 10.000 cg = 1.0.000 mg
1 dag = 10 g = 100 dg = 1.000 cg = 10.000 mg
1 dg = 10 cg = 100 mg
1 ton = 1000 kg
1 ton = 10 kwintal
1 kwintal = 100 kg
1 kg = 2 pon
1 pon = 5 ons
1 hg = 1 ons
1 kg = 10 ons
1 ons = 100 gram
ka = kilo are # ha = hekto are # daa = deka are # a = are # da = desi are # ca = centi are # ma = mili are
1 ka = 10 ha 1 ha = 10 daa 1 daa = 10 a 1 a = 10 da 1 da = 10 ca 1 ca = 10 ma
1 ka = 10 ha = 100 daa = 1.000 a = 10.000 da = 100.000 ca = 1.00.000 ma
1 ha = 10 daa = 100 a = 1.000 da = 10.000 ca = 1.0.000 ma
1 daa = 10 a = 100 da = 1.000 ca = 10.000 ma
1 a = 10 da = 100 ca = 1.000 ma
1 da = 10 ca = 100 ma
1 hektar = 10.000 m²
1 are = 1 dam² = 100 m²
1 ca = 1 m²
kl = kilo liter # hl = hekto liter # dal = deka liter # l = liter # dl = desi liter # cl = centi liter # ml = mili lite
1 kl = 10 hl 1 hl = 10 dal 1 dal = 10 l 1 l = 10 dl 1 dl = 10 cl 1 cl = 10 ml
1 kl = 10 hl = 100 dal = 1.000 l = 10.000 dl = 100.000 cl = 1.00.000 ml
1 hl = 10 dal = 100 l = 1.000 dl = 10.000 cl = 1.0.000 ml
1 dal = 10 l = 100 dl = 1.000 cl = 10.000 ml
1 l = 10 dl = 100 cl = 1.000 ml
1 dl = 10 cl = 100 ml
1 m³ = 1000 liter
1 dm³ = 1 liter
1 liter = 1000 cm³
1 cm³ = 1 cc
1 barrel = 158,99 liter
1 gallon = 4,5461 liter
1 gross = 144 buah
1 gross = 12 lusin
1 lusin = 12 buah
1 kodi = 20 helai
1 rim = 500 lembar
Termokimia
Termokimia ialah cabang kimia yang berhubungan dengan hubungan timbal balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika. Secara umum, termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia. Termokimia ialah sinonim dari termodinamika kimia.
Persamaan Termokimia
Adalah persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan entalpinya ( DH ).
Nilai DH yang dituliskan di persamaan termokimia, disesuaikan dengan stoikiometri reaksinya, artinya = jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi kimia = koefisien reaksinya; ( fase reaktan maupun produk reaksinya harus dituliskan).
Contoh :
Pada pembentukan 1 mol air dari gas hidrogen dengan oksigen pada 298 K, 1 atm dilepaskan kalor sebesar 285, 5 kJ.
Persamaan termokimianya :
Jika koefisien dikalikan 2, maka harga DH reaksi juga harus dikalikan 2.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menuliskan persamaan termokimia :
Koefisien reaksi menunjukkan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi.
Ketika persamaan reaksinya dibalik ( mengubah letak reaktan dengan produknya ) maka nilai DH tetap sama tetapi tandanya berlawanan.
Jika kita menggandakan kedua sisi persamaan termokimia dengan faktor y maka nilai DH juga harus dikalikan dengan faktor y tersebut.
Ketika menuliskan persamaan reaksi termokimia, fase reaktan dan produknya harus dituliskan.
9). Jenis-Jenis Perubahan Entalpi
Perubahan entalpi yang diukur pada suhu 25 oC dan tekanan 1 atm ( keadaan standar) disebut perubahan entalpi standar ( dinyatakan dengan tanda DHo atau DH298 ).
Perubahan entalpi yang tidak merujuk pada kondisi pengukurannya dinyatakan dengan lambang DH saja.
Entalpi molar = perubahan entalpi tiap mol zat ( kJ / mol ).
Perubahan entalpi, meliputi :
a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar ( DHf o ) = kalor pembentukan
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada suhu dan tekanan standar ( 25 oC, 1 atm ). Entalpinya bisa dilepaskan maupun diserap. Satuannya adalah kJ / mol.
Bentuk standar dari suatu unsur adalah bentuk yang paling stabil dari unsur itu pada keadaan standar ( 298 K, 1 atm ).
Jika perubahan entalpi pembentukan tidak diukur pada keadaan standar maka dinotasikan dengan DHf
Contoh :
Catatan :
DHf unsur bebas = nol
Dalam entalpi pembentukan, jumlah zat yang dihasilkan adalah 1 mol.
Dibentuk dari unsur-unsurnya dalam bentuk standar.
b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar ( DHd o )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHd. Satuannya = kJ / mol.
Perubahan entalpi penguraian standar merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan standar, maka nilainya pun akan berlawanan tanda.
Menurut Marquis de Laplace, “ jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-unsur penyusunnya = jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsur penyusunnya. “ Pernyataan ini disebut Hukum Laplace.
Contoh :
Diketahui DHf o H2O(l) = -286 kJ/mol, maka entalpi penguraian H2O(l) menjadi gas hidrogen dan gas oksigen adalah +286 kJ/mol.
c. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar ( DHc o )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol suatu zat secara sempurna pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHc. Satuannya = kJ / mol.
Contoh :
d. Perubahan Entalpi Netralisasi Standar ( DHn o )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penetralan 1 mol asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHn. Satuannya = kJ / mol.
Contoh :
DHn reaksi = -200 kJ
DHn NaOH = -200 kJ / 2 mol = -100 kJ/mol
DHn H2SO4 = -200 kJ / 1 mol = -200 kJ/mol
e. Perubahan Entalpi Penguapan Standar ( DHovap)
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat dalam fase cair menjadi fase gas pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHvap. Satuannya = kJ / mol.
Contoh :
f. Perubahan Entalpi Peleburan Standar ( DHofus )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pencairan / peleburan 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase cair pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHfus. Satuannya = kJ / mol.
Contoh :
g. Perubahan Entalpi Sublimasi Standar ( DHosub )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada sublimasi 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase gas pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHsub. Satuannya = kJ / mol.
Contoh :
h. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar ( DHosol )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi ketika 1 mol zat melarut dalam suatu pelarut ( umumnya air ) pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHsol. Satuannya = kJ / mol.
Persamaan Termokimia
Adalah persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan entalpinya ( DH ).
Nilai DH yang dituliskan di persamaan termokimia, disesuaikan dengan stoikiometri reaksinya, artinya = jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi kimia = koefisien reaksinya; ( fase reaktan maupun produk reaksinya harus dituliskan).
Contoh :
Pada pembentukan 1 mol air dari gas hidrogen dengan oksigen pada 298 K, 1 atm dilepaskan kalor sebesar 285, 5 kJ.
Persamaan termokimianya :
Jika koefisien dikalikan 2, maka harga DH reaksi juga harus dikalikan 2.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menuliskan persamaan termokimia :
Koefisien reaksi menunjukkan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi.
Ketika persamaan reaksinya dibalik ( mengubah letak reaktan dengan produknya ) maka nilai DH tetap sama tetapi tandanya berlawanan.
Jika kita menggandakan kedua sisi persamaan termokimia dengan faktor y maka nilai DH juga harus dikalikan dengan faktor y tersebut.
Ketika menuliskan persamaan reaksi termokimia, fase reaktan dan produknya harus dituliskan.
9). Jenis-Jenis Perubahan Entalpi
Perubahan entalpi yang diukur pada suhu 25 oC dan tekanan 1 atm ( keadaan standar) disebut perubahan entalpi standar ( dinyatakan dengan tanda DHo atau DH298 ).
Perubahan entalpi yang tidak merujuk pada kondisi pengukurannya dinyatakan dengan lambang DH saja.
Entalpi molar = perubahan entalpi tiap mol zat ( kJ / mol ).
Perubahan entalpi, meliputi :
a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar ( DHf o ) = kalor pembentukan
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada suhu dan tekanan standar ( 25 oC, 1 atm ). Entalpinya bisa dilepaskan maupun diserap. Satuannya adalah kJ / mol.
Bentuk standar dari suatu unsur adalah bentuk yang paling stabil dari unsur itu pada keadaan standar ( 298 K, 1 atm ).
Jika perubahan entalpi pembentukan tidak diukur pada keadaan standar maka dinotasikan dengan DHf
Contoh :
Catatan :
DHf unsur bebas = nol
Dalam entalpi pembentukan, jumlah zat yang dihasilkan adalah 1 mol.
Dibentuk dari unsur-unsurnya dalam bentuk standar.
b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar ( DHd o )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHd. Satuannya = kJ / mol.
Perubahan entalpi penguraian standar merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan standar, maka nilainya pun akan berlawanan tanda.
Menurut Marquis de Laplace, “ jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-unsur penyusunnya = jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsur penyusunnya. “ Pernyataan ini disebut Hukum Laplace.
Contoh :
Diketahui DHf o H2O(l) = -286 kJ/mol, maka entalpi penguraian H2O(l) menjadi gas hidrogen dan gas oksigen adalah +286 kJ/mol.
c. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar ( DHc o )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol suatu zat secara sempurna pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHc. Satuannya = kJ / mol.
Contoh :
d. Perubahan Entalpi Netralisasi Standar ( DHn o )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penetralan 1 mol asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHn. Satuannya = kJ / mol.
Contoh :
DHn reaksi = -200 kJ
DHn NaOH = -200 kJ / 2 mol = -100 kJ/mol
DHn H2SO4 = -200 kJ / 1 mol = -200 kJ/mol
e. Perubahan Entalpi Penguapan Standar ( DHovap)
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat dalam fase cair menjadi fase gas pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHvap. Satuannya = kJ / mol.
Contoh :
f. Perubahan Entalpi Peleburan Standar ( DHofus )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pencairan / peleburan 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase cair pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHfus. Satuannya = kJ / mol.
Contoh :
g. Perubahan Entalpi Sublimasi Standar ( DHosub )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada sublimasi 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase gas pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHsub. Satuannya = kJ / mol.
Contoh :
h. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar ( DHosol )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi ketika 1 mol zat melarut dalam suatu pelarut ( umumnya air ) pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHsol. Satuannya = kJ / mol.
Laju reaksi
Faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
Luas permukaan sentuh
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.
[sunting]Suhu
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.
[sunting]Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.
Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantarakimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya. Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C melambangkan katalisnya:
... (1)
... (2)
Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi :
Beberapa katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa katalis Ziegler-Natta yang digunakan untuk produksi masal polietilen dan polipropilen. Reaksi katalitis yang paling dikenal adalah proses Haber, yaitu sintesis amonia menggunakan besi biasa sebagai katalis. Konverter katalitik yang dapat menghancurkan produk emisi kendaraan yang paling sulit diatasi, terbuat dari platina dan rodium.
[sunting]Molaritas
Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut tiap satuan volum zat pelarut. Hubungannya dengan laju reaksi adalah bahwa semakin besar molaritas suatu zat, maka semakin cepat suatu reaksi berlangsung. Dengan demikian pada molaritas yang rendah suatu reaksi akan berjalan lebih lambat daripada molaritas yang tinggi.
[sunting]Konsentrasi
Karena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan maka dengan naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia dengan demikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat.
[sunting]Persamaan laju reaksi
Untuk reaksi kimia
hubungan antara laju reaksi dengan molaritas adalah
dengan:
V = Laju reaksi
k = Konstanta laju reaksi
m = Orde reaksi zat A
n = Orde reaksi zat B
Orde reaksi zat A dan zat B hanya bisa ditentukan melalui percobaan.
Langganan:
Postingan (Atom)